Kemenkes: Puncak Gelombang Kenaikan Kasus Omicron Diprediksi Pertengahan Februari, PPKM Dievaluasi?

- 23 Januari 2022, 15:20 WIB
Alami Gejala Berat, 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia
Alami Gejala Berat, 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia /Pixabay/Geralt

Pada pelaksanaannya, Kemenkes, seperti biasa, akan dibantu oleh TNI dan Polri.

“Selain prokes dan surveilans, juga dipastikan semua rakyat DKI Jakarta dan Bodetabek akan dipercepat vaksinasi boosternya agar mereka siap kalau gelombang Omicron nanti naik secara cepat dan tinggi,” ujarnya.

Obat terapi Covid

Berkaca dari puncak gelombang kenaikan kasus akibat varian delta pada 2021 lalu, Kemenkes kini menyorot terkait ketersediaan obat.

Di awal tahun 2022, Kemenkes telah mendatangkan 400 ribu tablet Molnupiravir sebagai obat terapi tambahan untuk pasien COVID-19 gejala ringan.

Obat ini telah tersedia di Indonesia dan siap diproduksi dalam negeri pada April atau Mei 2022 oleh PT Amarox.

Selain Molnupiravir, Kemenkes juga akan mendatangkan Paxlovid yang rencananya akan tiba di Indonesia pada Februari.

Obat-obat ini rencananya akan didistribusikan secara merata hingga ke apotik-apotik di seluruh pelosok nusantara.

"Obat ini bukan hanya di Puskesmas maupun RS Pemerintah, nantinya juga akan tersedia di apotik-apotik sesuai dengan jenisnya yakni obat yang bisa dibeli umum dan obat yang bisa didapatkan hanya dengan resep dokter," kata Menkes.

Baca Juga: Definisi Kasus Varian Omicron Menurut Ketentuan Surat Edaran Kemenkes 17 Januari 2022, Syarat Isolasi Mandiri

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah