DPR Heran Setoran PNBP Kejaksaan Ke Negara Hanya Ratusan Miliar, Benny: Perlu Audit, Masih Misterius

- 24 Maret 2022, 19:18 WIB
Kolase: Jampidsus Febrie Ardiansyah (kiri) dan Jampidum Fadil Zumhana (kanan) saat RDP bersama Komisi III DPR
Kolase: Jampidsus Febrie Ardiansyah (kiri) dan Jampidum Fadil Zumhana (kanan) saat RDP bersama Komisi III DPR /Foto: Kejagung/

"Kenapa kok tiba-tiba diamputasi sehingga sampai sekian ratus miliar. Oleh sebab itu, untuk PNBP harus ada audit, harus ada penyelidikan lebih lanjut mengenai item-item tadi yang disebut Pak Jampidsus," ujarnya.

Makanya, dia usul agar dibentuk forum khusus untuk setoran PNBP Kejaksaan ini. Benny mengklaim secara pribadi melakukan penyelidikan independen terhadap PNBP ini dan dokumen yang dimilikinya terang menyatakan bahwa target PNBP Kejaksaan jauh dari nilai yang dilaporkan.

Baca Juga: Menunggu Letak Kerugian Negara Di Kasus Garuda Indonesia dari BPKP, Ini Alasan Febrie Ardiansyah

Tidak hanya itu, sepengetahuannya pun, di Komisi III DPR tidak pernah sekalipun ada kesepakatan dengan kejaksaan soal target PNBP sebesar Rp 400 miliar tersebut.

"Itu bukan target yang disepakati bersama oleh pihak Kejagung dan Komisi III, kecuali pimpinan saat itu membuat kesepakatan tersendiri. Saya tidak tahu karena kita tidak pernah bahas ini secara terbuka," jelasnya.

Benny menegaskan tidak memiliki maksud lain terkait persoalan PNBP Kejaksaan ini. Makanya dia meminta agar hal-hal yang dipertanyakannya seperti siapa yang menetapkan target PNBP 2021, lampiran PNBP sebesar 700 miliar lebih ini.

"Karena ini memang masih misterius. Untuk itu audit diperlukan terutama terkait target PNBP Kejaksaan yang berasal dari aset-aset negara yang dilelang di Kejagung," tutur dia.

Baca Juga: Pakar Nilai Tak Mungkin BPK Buat Laporan Ganda Kerugian Negara Terkait Kasus Jiwasraya dan Asabri

Senada dilontarkan Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan. Politisi PDI Perjuangan ini bahkan mengaku kaget jika PNBP Kejaksaan hanya mencapai ratusan miliar sementara informasi yang diperolehnya dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur saja, sudah ada penyelamatan keuangan negara sebesar Rp 10 triliun.

"Sekian triliun ini dari tempat mana? Tapi begitu dipaparkan disini hanya Rp 714 miliar itupun hampir 200 sekian persen (dari target). Apa karena gaya bahasanya sehingga tidak terlihat kerja hebat kejaksaan atau kemarin salah redaksi sehingg terlalu bombastis," katanya.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah