Intervensi Swab Test Habib Rizieq, Ketua Presidium MER-C Sebut Wali Kota Bogor Perlu Belajar Etika

- 29 November 2020, 10:55 WIB
Foto dokumentasi Habib Rizieq Shihab ketika pulang ke Indonesia
Foto dokumentasi Habib Rizieq Shihab ketika pulang ke Indonesia /Antara Foto/Muhammad Iqbal/

BERITA SUBANG - Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad menyayangkan sikap Wali Kota Bogor Bima Arya yang melakukan intervensi dan tekanan kepada Rumah Sakit, Tim Medis dan pasien.

Hal ini terkait pelaksaan swab tes Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di RS Ummi.

Sarbini menjelaskan, Habib Rizieq sudah mempercayakan kepada MER-C untuk melakukan pemeriksaan dan pengawalan kesehatan.

Baca Juga: RS Ummi Dilaporkan Satgas Covid-19 ke Polisi Karena Tak Bisa Jelaskan Kapan Swab Test Rizieq Shihab

"Oleh karena itu, MER-C mengirim beliau (Habib Rizieq) untuk beristirahat di RS (Ummi)," terang Sarbini dalam keterangan resminya, Sabtu, 28 November 2020.

Namun, kata Sarbini, Habib Rizieq dan RS Ummi justru mendapatkan perlakuan yang kurang beretika dan melanggar hak pasien dari Wali Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, menurutnya telah melakukan intervensi terhadap tim medis yang sedang bekerja, sehingga menganggu pasien yang sedang beristirahat.

Baca Juga: Siapa yang Bilang Rizieq Sudah di Swab Test? Ternyata Putranya Kata Tim Satgas Covid-19

Selain itu Walikota Bogor juga dinilai tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat.

"Perihal menyampaikan kondisi kesehatan adalah domain keluarga. Bahkan pihak RS/ dokter yang merawat tidak memiliki hak untuk menyampaikan tanpa seijin keluarga," tegasnya.

"Walikota Bogor perlu belajar etika kedokteran tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa ada intervensi atau tekanan pihak manapun," ujar Sarbini.

Baca Juga: Gubernur Anies Copot Walikota Jakarta Pusat dan Kadis Lingkungan Hidup, Salah Apa?

Menurutnya, jangankan dalam situasi normal, di daerah bencana dan peperangan saja wajib bagi tenaga medis tetap menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien.

"Seharusnya Walikota Bogor mempercayakan hal ini kepada RS dan Tim Medis yang menangani karena tim medis mengetahui langkah-langkah apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan untuk menangani pasien," tambahnya.

Pemerintah Kota Bogor dan Satgas Covid-19 Kota Bogor sendiri sudah melaporkan manajemen RS Ummi ke Polres Bogor terkait swab test Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Ajay dan Hutama Yonathan Jadi Tersangka Kasus Korupsi RS Kasih Bunda Cimahi

Hal ini RS Ummi dianggap menghalangi tugas Satgas Covid-19 Kota Bogor.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, pihak RS Ummi tidak memberi penjelasan utuh terkait pengambilan tes swab terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Menurut Bima, tes swab terhadap Rizieq dilakukan secara tertutup dan tanpa koordinasi, sehingga Pemkot Bogor memilih untuk melapor ke Polresta Bogor Kota.

"Kami bekerja sama dengan kepolisian. Ini bagian dari kesepakatan bahwa saat pengambilan swab, semua harus sesuai prosedur dan aturan," kata Bima.***

Baca Juga: Keluhkan Sakit Kepala dan Mual, Baasyir Jalani Perawatan di RSCM

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x