Vaksin Nusantara Gagasan Dokter Terawan Jadi Polemik, Presiden Angkat Bicara, Jokowi: Koq Ramai Sih?

21 April 2021, 15:18 WIB
Presiden Jokowi saat menyaksikan pelaksanaan suntik vaksin kepada para seniman di Jakarta. /Doc. Biro Pers Setkab/

BERITA SUBANG - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung segala bentuk penelitian, pemerintah pun mendukung siapapun yang melakukan riset dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 itu.

Sebelumnya sempat terjadi polemik atas hadirnya vaksin Nusantara gagasan dokter Terawan Agus Purwanto, lantaran BPOM belum mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) fase II untuk vaksin Nusantara tersebut.

Baca Juga: Jaksa Agung Burhanuddin Pantau Pelaksanaan Suntik Dosis Vaksin Ke 2700 Pegawai Kejagung

"Saya mendukung riset. Ini kan penelitian siapapun silahkan untuk membuat vaksin sendiri," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Antara, Jakarta, Rabu, 21 April 2021.

Jokowi pun mengaku heran terjadinya perdebatan ditengah publik, bukan diranah ilmiah bahkan menjadi perdebatan politik atas hadirnya vaksin Nusantara tersebut.

Baca Juga: Setelah Wapres Maruf Amin Orang Pertama Suntik Vaksin Lansia Non Nakes, Menyusul 21,5 juta Lansia

"Koq ramai sih? Mestinya perdebatan itu perdebatan ilmiah, ini masuk politikus ngurusin vaksin, lawyer ngurusin vaksin, apa urusannya," tegas Jokowi.

Lanjut Jokowi, salah satu vaksin Covid-19 yang saat ini dikembangkan dan sedang diteliti di Indonesia adalah vaksin Merah Putih.

Baca Juga: Sudah 10,97 Juta Orang Indonesia Telah Jalani Vaksinasi Covid-19, 6 Juta Sudah Jalani Vaksinasi Dosis Kedua

"Progres yang saat ini kelihatan adalah salah satunya vaksin merah putih, meskipun mungkin baru tahun 2022 selesai dan dapat digunakan," ujar Jokowi sembari menghimbau agar elemen bangsa bersatu dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19 ini.

Sebelumnya vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan menteri kesehatan Terawan uji klinis fase awal di RS dokter Kariadi Semarang, dengan mengandeng Universitas Diponegoro.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Butuh 1 Tahun, Menkes Curhat Siang Malam Kerja Meski Libur Nataru

Polemik terjadi karena BPOM ogah mengeluarkan izin untuk vaksin Nusantara ini karena belum sesuai syarat dengan pharmaceutical grade.

Namun dalam perjalanannya uji klinis fase kedua di lanjutkan ke RSPAD Gatot Subroto dibawah pengawasan Kementerian Kesehatan dengan melibatkan ratusan relawan, sebagai penelitian berbasis sel dendritik untuk Covid-19 ini.

Baca Juga: Vaksinasi Massal, Jokowi Minta Percepat Suntik Dosis Vaksin Covid-19 Bagi Tenaga Kesehatan

Sejumlah relawan untuk uji klinis itu pun terlibat diantaranya Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie telah melakukan suntik vaksin Nusantara, begitu juga mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.***

Editor: Edward Panggabean

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler