Antara Partai Demokrat not for Sale , Komentar SBY Obat Itu Rasanya Pahit, dan Ossy Dermawan Bilang Ada 'Calo'

25 Februari 2021, 20:33 WIB
SBY mengatakan Partai Demokrat not for sale, sebelumnya mengatakan obat itu rasanya pahit. /Foto: Facebook @SBYudhoyono/

BERITA SUBANG - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akhirnya  angkat bicara tentang isu kudeta kepemimpinan putranya Agus Harimurti Yudhoyo di partai tersebut. 

Presiden Republik Indonesia ke-enam tersebut mengatakan ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, yang disebut GPK PD. SBY juga tegas mengatakan Partai Demokrat not for sale.

Menurutnya GPK PD ingin mendongkel dan "merebut kepemimpinan" di Partai Demokrat "yang sah" kemudian menggantinya dengan "orang luar yang bukan kader demokrat, yang bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader yang bermasalah.

Baca Juga: Empat Tahun Bungkam, SBY Akhirnya Klarifikasi Soal Isu Danai Aksi 212

"Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," imbuhnya.

SBY kemudian menjelaskan bahwa Partai Demokrat tidak untuk diperjualbelikan, atau Partai Demokrat not for sale dan tidak akan tergiur oleh politik uang.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale! Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya," pendiri Partai Demokrat tersebut.

Mengomentari isu ada yang mau ambil alih Partai Demokrat, Partai Demokrat not for sale! kata SBY

Berikut video dari kanal Youtube @Partai Demokrat:

Baca Juga: SBY Beri Pesan Menohok, Dua Periode Menjabat Presiden Tidak Pernah Usik Parpol Lain

Baca Juga: Perang Terbuka AHY Vs Moeldoko Berlanjut, 10 Tahun Berkuasa SBY Tanam Kuping di Istana

Sebelum klarifikasi SBY yang menyebut Partai Demokrat not for sale, atau tidak diperjual belikan, putranya, yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat menyampaikan secara terbuka ke publik bahwa ada 5 pihak yang disebutnya terlibat dalam isu kudeta Partai Demokrat.

Berbagai nama ini telah beredar di pemberitaan media sebagai tokoh yang berperan dalam kudeta Partai Demokrat, diantaranya Jhoni Allen Marbun, kader aktif di partai tersebut; M Nazaruddin mantan kader yang tersandung kasus korupsi, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Jenderal (purn) Moeldoko dari pihak eksternal.

Moeldoko telah memberikan bantahannya seperti telah diberitakan artikel dibawah:

Baca Juga: Istana Kudeta Demokrat? Baca Pernyataan Lengkap AHY dan Kutipan Penuh Respons Moeldoko Disini

Baca Juga: Mengutip Para Ahli Moeldoko Bilang Kopi Bisa Cegah Gangguan Pendengaran

Sebelum melontarkan pernyataan yang menekankan Partai Demokrat not for sale, SBY pernah juga memposting kalimat dengan nada sindiran. Pada Sabtu, 13 Februari 2021, SBY mengatakan dalam postingan akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono bahwa "obat itu rasanya pahit."

Ia mengilustrasikan kritik sama dengan obat.

1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat.
Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit.
2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan.
Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan.
*SBY*

Baca Juga: Kudeta Demokrat AHY vs Moeldoko Trending Topik di Media Sosial, Betulkah Sandiwara Politik

Kenapa tiba-tiba SBY memposting hal terkait kritik? Sebelumnya Presiden Jokowi memang mengatakan masyarakat agar aktif menyoroti pemerinah.

Jokowi bahkan meminta masyarakat mau mengkritik secara pedas dan keras. Hal tersebut justru menuai kritik dari para komentator politik yang mengatakan yang terjadi justru sebaliknya karena ada UU ITE yang secara jelas berpotensi membuat orang dipenjara jika tersandung berbagai hal terkait pencemaran nama baik dan lainnya.

Bahkan Wakil Presiden RI ke 10 dan ke 12 Jusuf Kalla sempat berkomentar, bagaimana caranya masyarakat dapat menyampaikan kritik tanpa takut ditangkap polisi.

Partai Demokrat not for sale, ada 'calo' kata Ozzy Dermawan

Terkait isu kudeta Partai Demokrat, Staf Pribadi SBY, yang juga Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan, turut berkomentar. 

Ia mengatakan pada sebuah cuitan, bahwa sudah semakin jelas siapa ‘calo’ dari yang terkait kudeta Partai Demokrat.

Ossy Dermawan menjelaskan ada beberapa bekas kader, yang sesungguhnya sudah tidak aktif lagi di partai tersebut, kemudian sibuk berkomentar seolah-olah mencintai partai tersebut. 

“Semakin hari semakin terang benderang,” ujar Ossy Dermawan di cuitan akun media sosial Twitternya @OssyDermawan Kamis, 25 Februari 2021.

“Siapa calo dari rencana KLB (Kejadian Luar Biasa) abal-abal ini,” kata Ossy Dermawan menambahkan.

Mirip bosnya, Ossy Dermawan juga mengatakan Partai Demokrat not for sale.

Ia juga mengungkapkan keheranannya dengan mereka yang tiba-tiba bermunculan padahal sudah tidak aktif di partai tersebut.

“Kok bisa orang yang sekian lama tidak aktif di Partai, sekarang bermunculan seolah-olah mencintai Partai,” tandas Ossy Dermawan.

***





Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler