Perang Terbuka AHY Vs Moeldoko Berlanjut, 10 Tahun Berkuasa SBY Tanam 'Kuping ' di Istana

- 3 Februari 2021, 09:50 WIB
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada sebuah gerakan politik atau manuver politik yang ingin ambi alih Partai Demokrat untuk kepentingan PIlpres 2024
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuding ada sebuah gerakan politik atau manuver politik yang ingin ambi alih Partai Demokrat untuk kepentingan PIlpres 2024 /Tangkapan layar Instagram Agus Yudhoyono (AHY)/@agusyudhoyono

BERITA SUBANG - Isu kudeta Partai Demokrat yang dilontarkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) semakin memanas serta menyeret banyak pihak dalam pusaran perang politik tersebut.

Awalnya, di satu sisi, ada pihak yang meragukan pernyataan AHY. Mereka menilai AHY hanya mencari sensasi untuk menaikan  elektabilitas PD.  Bahkan, tidak sedikit pihak menilai AHY sebagai figur pemimpin yang belum matang serta punya kepekaan baper tingkat dewa.

Disisi lain, ada pihak yang menyakini pernyatan AHY terkait isu kudeta sebagai satu kebenaran. Alasannya sederhana. Tidak mungkin Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Dewan Pembina PD gegabah membiarkan Putra Mahkotanya melancarkan pernyataan tersebut tanpa dasar yang kuat.

Bahkan ada yang menduga justru isu tersebut berasal dari SBY. Sebagai sosok yang pernah 10 tahun berkuasa jadi Presiden, SBY sangat paham dengan lika liku istana dan pastinya SBY meninggalkan “kuping” di setiap sudut dinding istana.

Dengan dukungan itu, AHY sepertinya tidak bergeming dan terus melakukan perlawanan terhadap kelompok istana dan mantan para petinggi PD yang tidak loyal.

Secara terang-terangan kubu AHY juga mengungkap lima tokoh yang terlibat dalam upaya mengambil alih Partai Demokrat.

Mereka adalah 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 eks kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi dan 1 eks kader yang telah keluar dari partai 3 tahun lalu.

Berdasarkan penuturan politisi Demokrat Rachland Nashidik ada sejumlah nama dibalik kudeta seperti Ketua DPR periode 2019-2014 Marzuki Alie.

Selain itu, nama Muhammad Nazaruddin terpidana korupsi yang baru menghirup udara bebas pada 13 Agustus 2020 ikut tersangkut.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah