Mahfud MD Geram Ibunya Diganggu, Ini 6 Hadits yang Menjelaskan Bakti Anak kepada Ibu

2 Desember 2020, 07:20 WIB
Ilustrasi foto Menko Polhukam Mahfud MD (kiri). Foto diambil saat Mahfud memberi pidato saat menghadiri Serasehan Ulama dan Tokoh Masyarakat di Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep, Jawa Timur, Minggu, 4 November 2020. /Antara Foto/Saiful Bahri

BERITA SUBANG - Menkopulhumkan Mahfud MD menyatakan akan menindak tegas sekolompok massa yang mengganggu ibunya yang tinggal di Pemekasan, Madura.

Seperti diketahui, sekolompok massa pendukung Habib Rizieq Shihab menggruduk kediaman Mahfud MD di Pemekasan Madura, Selasa 1 Desember 2020 kemarin. 

Di dalam rumah tersebut, tinggal ibunda Mahfud MD yang sudah berusia 90 tahun bersama dengan saudara dan pembantunya.

Baca Juga: Hikmah Dibalik Pandemi Covid-19, Pemerintah dan Masyarakat Bahu-Membahu Bangkit dari Keterpurukan

Demo salah sasaran tersebut pun membuat Mahfud MD berang. Dia tidak terima massa menggruduk rumahnya dan menganggung Ibunya.

"Saya selalu berusaha menghindar untuk menindak orang yang menyerang pribadi saya karena khawatir egois dan se-wenang2 karena saya punya jabatan. Saya siap tegas untuk kasus lain yang tak merugikan saya. Tapi kali ini mereka mengganggu ibu saya, bukan mengganggu menko polhukam," ujar Mahfud MD dikutip dari akun Twitternya @mohmahfudm, Rabu 2 Desember 2020.

Baca Juga: Azan Hayya Alal Jihad Keliru, JK Ingatkan Masjid Bukan Tempat untuk Menganjurkan Pertentangan

Hal yang wajar bila Menkopolhukam marah atas peristiwa tersebut karena yang diganggu adalah ibundanya. Sementara dalam Islam diajarkan agar kita menghormati dan berbakti pada orang tua, khususnya ibu.

Ajaran Islam sangat menekankan bahwa seorang anak harus menghormati dan dan berbakti pada ibunya. Perintah untuk berbakti kepada ibu dapat kita temua pada berbagai hadis Nabi SAW. Berikut 6 hadis tentang bakti kepada ibu:

Baca Juga: Ikut Edhy Prabowo ke Amerika, Ali Mochtar Ngabalin Siap-siap Dapat Panggilan KPK

1. Disebut Sampai 3 Kali

"Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Ditemukan Jenajah WNI Dalam Kopper di Mekkah

2. Surga di Bawa Telapak Kaki Ibu

Hadist ini mengingatkan selalu menghormati, mencintai, dan berbakti pada ibu.
Artinya: " Mu'awiyah bin Jahimah datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu."

Nabi saw. bersabda, "Apakah engkau memiliki ibu?", "Iya" "Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya." (HR. Ibnu Majah, An-Nasa'i, Ahmad, Ath-Thabarani).

Baca Juga: Lirik Lagu 'Salam Tresno', Viral setelah Dicover Esa Risti

3. Menjaga Silaturahmi, Meski Beda Keyakinan

Islam mengajarkan agar setiap anak tetap menjaga silaturami dengan ibunya, meski berbeda keyakinan.

Dari Asma' binti Abi Bakar RA, ia berkata, "Ibuku mengunjungiku, ia ingin menyambung silatirahim denganku di zaman Nabi saw.. Lalu, aku bertanya kepada Nabi saw. "Apakah aku (tetap) menyambung tali silaturahim dengannya?" Nabi SAW menjawab: "Iya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Fadli Zon Bilang Bima Arya Sedang Caper, Yunarto Balas Sindir dengan Kalimat Menohok Ini

4. Uwais Al Qarni

Uwais Al Qarni adalah sosok tabi'in yang sangat berbakti pada ibunya. Selama berpuluh tahun, ia melayani ibunya yang sudah tua dengan sangat sabar. Tentang sosok Uwais, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya tabi'in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais.

Ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian" (HR. Muslim)

Baca Juga: Pesan Menyentuh Anies Baswedan ke ASN DKI: Bekerja Giat dan Jangan Sampai Layanan Publik Terganggu

5. Jika Telah Meninggal, Mendoakannya

"Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah SAW. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku, meskipun mereka telah meninggal dunia?" Nabi SAW menjawab, "Iya, masih tetap ada. Yaitu dengan mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Kronologis Anies Baswedan Terpapar Covid-19, Bukan Karena Kunjungan ke Rumah Habib Rizieq

6. Durhaka itu Dosa Besar
Durhaka pada orangtu adalah termasuk kategori dosa besar. Pelaku dosa ini akan mendapatkan siksaan yang berat.
"Dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu." (HR. Bukhari dan Muslim).***

 

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler