Ari Sumarto Taslim; Ayo Lestarikan Ciliwung

- 21 Februari 2023, 15:00 WIB
Anak berenang di sungai Ciliwung
Anak berenang di sungai Ciliwung /

BERITASUBANG.COM - Jika kita melihat foto-foto lama, banyak orang terkagum-kagum dengan Sungai Ciliwung yang dulu menjadi sarana transportasi bagi warga dari Bogor ke Jakarta dengan aliran sungainya.

Ari Sumarto Taslim, seorang pengamat ekosistem dan lingkungan di Jakarta, ingin agar Sungai Ciliwung menjadi berkelanjutan, yang saat ini ramai dan dipenuhi dengan daerah permukiman, pabrik, dan rumah sakit. "Tingkat polusi di Sungai Ciliwung saat ini sangat parah. Kita harus melihat bagaimana negara-negara lain memperlakukan sungai mereka dengan perawatan maksimal dan regulasi yang ketat untuk menjaganya," ujar Ari Sumarto Taslim.

Ari Sumarto Taslim juga berharap agar Pemerintah Provinsi Jakarta dapat mengubah wajah Sungai Ciliwung. "Kita melihat bahwa Ridwan Kamil telah mencoba mengubah wajah sungai Kanal Kalimalang yang terlihat seperti di Korea. Ini harus ditiru," kata Ari Sumarto Taslim.

Selain itu, Ari Sumarto Taslim meminta warga Jakarta untuk membantu Pemerintah Provinsi Jakarta mewujudkan Sungai Ciliwung yang berkelanjutan dan menjadi kebanggaan. "Bersama-sama, kita dapat memenuhi keinginan Bapak Heru untuk menjaga Sungai Ciliwung dan membantu dengan tidak membuang sampah langsung ke sungai tetapi ke tempat sampah yang tersedia," katanya.

Banyak orang di masa lalu merawat Sungai Ciliwung jika kita melihat foto-foto lama. "Banyak warga Bogor menjual bambu mereka dengan melewati Sungai Ciliwung sampai ke Pasar Minggu untuk dijual," kata Ari Sumarto Taslim.

Lagu "buah pepaya, mangga pisang jambu dibeli dari Pasar Minggu" akan mengingatkan kita pada kenangan masa kecil kita tentang bagaimana Pasar Minggu memiliki jalur perdagangan yang terhubung melalui Sungai Ciliwung. "Jika kita mengingat masa kecil kita, lagu wajib ini menjadi kenangan karena Sungai Ciliwung selalu menjadi ancaman bagi warga Jakarta karena banjir," jelasnya.

Sekarang, daerah Bogor juga dipenuhi dengan vila, rumah, dan hutan yang tidak berkelanjutan. "Sebagai manusia, kita seharusnya bersyukur kepada bumi tempat kita tinggal dan tugas kita adalah merawatnya. Jika kita tidak merawatnya, alam akan marah dan bencana alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain akan terjadi," ujar Ari Sumarto Taslim.

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x