Azan Hayya Alal Jihad Keliru, JK Ingatkan Masjid Bukan Tempat untuk Menganjurkan Pertentangan

- 2 Desember 2020, 06:44 WIB
ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Jusuf Kalla
ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Jusuf Kalla /PRMN

BERITA SUBANG - ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H Jusuf Kalla (JK) menilai seruan jihad melalui azan yang dilakukan sekelompok orang di masjid adalah kekeliruan yang harus diluruskan

“Azan hayya alal jihad itu keliru dan harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” tegas JK dalam rapat webinar dengan seluruh pengurus DMI se-Indonesia dan pemuda-remaja masjid, Selasa  1 Desember 2020.

Ditegaskan JK, pengertian jihad jangan dijadikan seruan untuk membunuh, membom, atau saling mematikan.

Baca Juga: Digelar Virtual, Konferensi Industri Minyak Sawit Terbesar Dunia Diikuti 1.000 Peserta

JK menjelaskan, jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan berjihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa.

Pada kesempatan tersebut, JK juga mengingatkan agar para pengurus DMI tetap mempertahankan kedisiplinan dalam menghadapi penyebaran Corona Virus. Sebab hingga saat ini, masjid sudah melaksanakan sholat lima waktu berjamaah.

K juga meminta, pengurus masjid agar tetap menjaga netralitas masjid dalam Pilkada serentak yang akan belangsung 9 Desember 2020.

Baca Juga: Kuasa Hukum FPI Wakili Rizieq Shihab, Polisi Siapkan Panggilan Kedua

“Meskipun pilihan umat berbeda, namun tetap satu sebagai jamaah dalam satu masjid. DMI sejak awal sudah memastikan masjid tidak bisa dijadikan tempat kampanye, sesuai dengan prinsip DMI dan undang-undang. Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid,” tukas JK.***

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x