BERITA SUBANG - Ibu dari Praka Anumerta Dedi Hamdani, prajurit TNI asal NTB yang gugur ditembak KKSB di Papua, begitu sedih.
Ia begitu ingin melihat wajah anaknya yang gugur ditembak KKSB di Papua untuk terakhir kalinya, namun tidak diizinkan pada prosesi pemakaman militer untuk anaknya.
KKSB merupakan singkatan dari Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata.
Praka Anumerta Dedi Hamdani tewas sebagai pahlawan pembela NKRI, sehingga prosesi pemakamannya pun dilaksanakan melalui upacara militer, yang dipimpin oleh Dandim 1620/Loteng Letkol Infanteri Putu Tangkas Wiratawan.
Pada saat jenazah anaknya tiba di kampung halamannya di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat, ibu dari prajurit TNI asal NTB ini terlihat begitu sedih.
Baca Juga: Wapres Ingatkan, Kebijakan di Papua Harus Mampu Menghasilkan Lompatan Kemajuan Bagi Rakyat
Baca Juga: Tokoh Agama Menilai Masalah Papua Tidak Bisa Diselesaikan dengan Senjata
Baca Juga: Pimpinan DPRD se-Papua Barat Temui Mahfud MD, Minta Otsus Papua Diperkuat dan Anggaran Ditingkatkan
Ia begitu ingin melihat wajah anaknya tuk terakhir kali dan terlihat ingin menyentuh peti mati Praka Anumerta Dedi Hamdani, namun tidak diizinkan anggota TNI.
Seperti diberitakan Media Pakuan, peti jenazah Anggota Yonif 408 SBH tersebut tidak diizinkan dibuka oleh anggota TNI, sementara tangis histeris sang ibu dan beberapa keluarga mengiringi perjalanan menuju TPU hingga prosesi pemakaman usai.
Praka Anumerta Dedi Hamdani tersebut dimakamkan di tanah kelahirannya di TPI Desa Pelambik pada Minggu, 24 Januari 2021.
Risiko kematian harus dihadapi prajurit TNI asal NTB yang berdinas di wilayah rawan konflik tersebut. Praka Dedi Hamdani harus meregang nyawa akibat ditembak KKSB di Papua.
Artikel ini telah tayang di Media Pakuan dengan judul Jerit Tangis Sang Ibu Sambut Kedatangan Jenazah Praka Dedi Hamdani Anggota Yonif 408 SBH.
Baca Juga: Viral Kongres GMKI Dukung Papua Merdeka, Jefri Bakal Polisikan Penyebar Video
Gugurnya Praka Anumerta Dedi Hamdani berawal ketika ia bersama tim TNI mengejar anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang menyerang pos penjagaan TNI di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat, 22 Januari 2021.
Lepas waktu subuh, KKSB diketahui memberondong pos penjagaan TNI di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat, 22 Januari 2021.
Akibat serangan tersebut, rekannya Praka Anumerta Roy Vebrianto tewas terkena tembakan di bagian dada.
Baca Juga: Warga Bumi Kasuari Kehilangan Sosok Kajati Pertama Papua Barat, Jaksa Yusuf
Kejadian tersebut berlangsung selepas waktu sholat subuh.
Praka Dedi dan tim pun langsung melakukan pengejaran dan diketahui sekitar pukul 11.30 WIT terjadi baku tembak antara tim Praka Dedi dengan KKSB.
Naas, ada beberapa tembakan yang mengenai perut depan dan tangan sebelah kanan. Praka Dedi sempat dilarikan ke RSUD Timika dan mendapat perawatan, sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Jenazah Praka Dedi Hamdani kemudian dibawa ke Rumah duka di Dusun Bagik dewa, Desa Pelambik Kecamatab Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok tengah.
Baca Juga: Properti Kena Gusuran Tol Depok-Antasari, Pangeran Cendana Gugat Negara Rp 56 M
Seperti diberitakan Media Pakuan, mobil ambulans pembawa peti berbalut bendera merah putih terlihat dikawal ketat oleh anggota TNI dan Kepolisian.
Jenazah prajurit TNI asal NTB, Praka Dedi Hamdani langsung disambangi puluhan orang yang telah menanti untuk memberikan penghormatan terakhir. Haru biru dan isak tangis pun hadir mulai terdengar.
Ada momen ketika peti jenazah berbalut bendera merah putih hendak diturunkan, sang ibu menghampiri sembari menjerit tak kuasa menahan tangis.
Namun keinginan sang ibu yang terlihat ingin menyentuh peti jenazah tersebut dihalangi anggota TNI.
Prosesi penguburan secara militer memang dilaksanakan secara khidmat dan penuh hormat.
Beberapa anggota kemudian menandu peti jenazah Praka Dedi Hamdani dan membawanya ke sebuah balai dimana pahlawan NKRI tersebut disemayamkan selama sepuluh menit.
Tak lama, jenazah patriot TNI tersebut dibawa ke TPU Desa Pelambik.
Pratu Dedi Hamdani merupakan anggota Yonif Raider 408/Suhbrastha dibawah Kodam IV/Diponegoro yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Ia meninggal dunia pada hari Jum'at, 22 januari 2021 sekitar pukul 11.30 WIT saat dievakusi ke RS Mitra Masyarakat, Timika.
Setelah peluru tajam bersarang diperutnya saat kontak tembak dengan KKB di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.*** (Media Pakuan/Samsun Ramlie)