Emrus Sarankan Perlu Pelayanan Ketulusan Sikapi Kasus Samuel Reven, Berharap Gubernur Ganjar Mau Respon

- 19 Mei 2021, 01:47 WIB
Pengamat Komunikasi Emrus Sihombing.
Pengamat Komunikasi Emrus Sihombing. /beritasubang.pikiranrakyat.com/Edward Panggabean

BERITA SUBANG - Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing menilai negara harus hadir dalam setiap persoalan yang dihadapi masyarakat yang tengah mencari keadilan, pemerintah hadir melalui pendekatan komunikasi pelayanan ketulusan, bukan hanya sekedar komunikasi pelayanan prima yang diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menyusul kasus Samuel Case dalam dugaan malpraktik di Rumah Sakit Telegorejo, Semarang, Jawa Tengah yang berujung meninggalnya Samuel Reven (26) yang sampai sekarang belum diketahui latar belakang kematian anak dari pasangan suami istri (Pasutri) Raplan Sianturi dan Erni Marsaulina itu.

"Saya menyarankan untuk persoalan ini kenapa Gubernur atau Kepala Dinas tidak memanggil pihak rumah sakit dan memanggil keluarga untuk duduk bersama, jadi pemerintah itu jadi jembatan untuk membangun komunikasi melalui pelayanan ketulusan, itulah fungsinya negara harus hadir," ucap Emrus dalam keterangannya, Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Pasutri Keluarga Korban Malpraktik RS Telogorejo Minta Polda Jateng Usut Kasus Kematian Anaknya Samuel

Emrus menyayangkan jika Gubernur atau Kepala Dinas tidak memberi rasa empati kepada masyarakat, ketika masyarakat itu butuh pertolongan. Kemudian pihak Rumah Sakit pun seyogyanya terbuka memberikan apa yang menjadi tuntutan pihak keluarga. Sebelumnya pihak keluarga telah meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk ikut menengarai permohonan orang tua Samuel tersebut.

"Disinilah pelayanan ketulusan yang harus ditunjukan bagi Pemerintah Daerah (Ganjar Pranowo). Pun demikian pihak Rumah sakit harus mengedepankan pelayanan ketulusan, jika pihak rumah sakit pelayannya belum ada ketulusan menurut hemat saya belum melakukan pendekatan humanis, kenapa pendekatan ketulusan dilakukan karena itu pendekatan kemanusiaan," ujar dia.

Pelayanan Rumah sakit itu kata dia tidak harus melalui pendekatan pelayanan prima dimana sesuai SOP, seharusnya pelayanan ketulusan berdasarkan pendekatan kemanusiaan, karena disitulah bagaimana menghargai orang ketika merawat pasien dan pelayanan ketulusan perlu proaktif, karena apa yang dirasakan keluarga pasien, pihak rumah sakit juga harus merasakan yang sama.

"Jadi pelayanan ketulusan dirumah sakit itu harus mempunyai empati," singkat dia.

Baca Juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Semarang di Ganjar Banjir, BMKG Sebut Ini Penyebabnya

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah