Gapki : Persepsi Positif Sawit Harus Terus Dibangun

- 9 Mei 2021, 16:25 WIB
Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi
Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi /Forum Jurnalis Sawit/

BERITA SUBANG– Kampanye negatif sawit tetap akan marak selama minyak sawit menjadi pemegang pangsa terbesar dalam pasar minyak nabati dunia. Karena itu, pemerintah dan pelaku usaha harus terus membangun persepsi yang positif tentang sawit baik di dalam maupun di luar negeri.

Hal itu dikatakan Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi di sela acara penyerahan santunan yang dilakukan Forum Jurnalis Sawit (FJS) bersama industri sawit kepada anak-anak panti asuhan di Jakarta, Sabtu 8 Mei 2021.

Karena itu, kata Tofan Mahdi, perlu strategi kampanye positif yang sistematis.

“Bila perlu strategi kita melakukan kampanye ofensif untuk menyerang minyak nabati non sawit yang terbukti lebih merusak lingkungan karena penggunaan lahan yang jauh lebih besar dan tingkat produktivitas tanaman yang lebih rendah dibandingkan minyak sawit,” kata Tofan Mahdi.

Baca Juga: Ekspor Sawit Indonesia ke India Masih Aman

Tofan yang juga Senior Vice President Communication PT Astra Agro Lestari, Tbk ini menjelaskan perlu ada sinergi para pemangku kepentingan dalam mata rantai industri kelapa sawit guna merumuskan strategi komunikasi yang efektif di tengah tingginya kampanye hitam terhadap komoditas sawit.

“Kehadiran badan layanan umum pemerintah BPDP Kelapa Sawit semakin mendukung program komunikasi dan kampanye positif sawit ini,” kata Tofan Mahdi.

Seperti diketahui, lebih dari satu dekade sektor kelapa sawit menjadi sasaran kampanye hitam. Meski demikian, Tofan menjelaskan bahwa saat ini komunikasi dan kampanye positif sawit sudah sangat baik dibandingkan sepuluh tahun lalu.

Yang menggembirakan, kata Tofan Mahdi, perusahaan-perusahaan sawit juga memiliki kesadaran kolektif untuk ikut membangun komunikasi dan kampanye positif sawit.

Baca Juga: BPDPKS : Replanting Bakal Dongkrak Kinerja Petani Sawit

“Sekarang perusahaan-perusahaan sawit besar sudah memiliki divisi atau departemen komunikasi. Ini sangat positif,” katanya.

Pada kesempatan itu, Tofan Mahdi juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini mengakibatkan ekonomi sulit bergerak. Di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, kata Tofan Mahdi, kondisi Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini disebabkan Indonesia memiliki komoditas kelapa sawit yang nyaris tidak terdampak pandemi Covid-19. Bahkan komoditas sawit menjadi salah satu penyelamat perekonomian nasional di tengah pandemi.

Baca Juga: Industri Sawit Mampu Gerakan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat, industri sawit telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat. Kontribusi tersebut tidak hanya diberikan kepada masyarakat sekitar kebun saja, namun juga di masyarakat perkotaan yang jauh dari perkebunan kelapa sawit.

“Salah satunya yakni kegiatan yang dilakukan FJS ini,” kata Tofan Mahdi.

Diketahui, dalam kegiatan kali ini, FJS menggandeng sejumlah industri sawit yakni Wilmar Internasional, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Cisadane Sawit Raya Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Kencana Agri Group.

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah