Industri Sawit Mampu Gerakan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi Covid-19

- 5 Februari 2021, 06:54 WIB
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono /GAPKI PUSAT/

 

 

BERITA SUBANG -Minyak sawit adalah industri masa kini dan masa depan Indonesia. Sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia, kontribusinya  tidak pernah diragukan.

Bahkan, ditengah masa pandemi, di saat ribuan industri lain berguguran, industri sawit dan produk turunan masih tegak berdiri

Terbukti, di masa pandemi Covid-19 pada 2020, ekspor produk kelapa sawit menyumbang sebesar US$ 22,97 miliar dan menjaga neraca perdagangan Indonesia tetap positif.

Asal tahu saja neraca perdagangan bulanan Indonesia pada 2019 hampir selalu negatif dengan total defisit sebesar US$ 3,23 miliar.

Baca Juga: Perang Terbuka AHY Vs Moeldoko Berlanjut, 10 Tahun Berkuasa SBY Tanam Kuping di Istana

Sementara itu di tahun 2020 selalu positif kecuali pada bulan Januari dan April dengan surplus total sebesar US$ 21,27 miliar menyusul kontribusi besar ekspor produk kelapa sawit.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono dalam diskusi Refleksi Industri Sawit 2020 dan Prospek 2021 secara virtual di Jakarta, Kamis 4 Februari 2021, menjelaskan memasuki tahun 2020, menjadi tonggak baru bagi industri sawit.

Saat itu, tepatnya pada Desember 2019 harga CPO cif Rotterdam mencapai US$ 787 /ton atau mulai bergerak naik dari US$ 542 /ton sejak Agustus 2019 setelah berada pada rata-rata US$ 524 /ton selama Januari-Agustus 2019.

Namun, Januari-Mei 2020 harga sempat turun dan mencapai US$ 526 /ton. Ini disebabkan antara lain oleh: (1) Permintaan di Tiongkok mulai menurun karena pengaruh Covid-19, (2) Tekanan pasokan kedelai ke Tiongkok karena perang dagang dengan Amerika berkurang dengan panen kedelai di Brazil, dan (3) Anjloknya harga minyak bumi yang mencapai US$ 27/barel (US$ 147 /ton)

Namun memasuki Mei 2020, Tiongkok sudah pulih dari pandemi dan meningkatkan impor besar- besaran oilseed dan minyak nabati untuk memulihkan stok yang telah terkuras yang mendorong harga minyak nabati naik.

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x