Dan qiyamul lail itu harus menimbulkan hati yang semakin tentram termasuk menghadapi berbagai macam hal dalam kehidupan kita.
Ketiga, dengan mempelajari al-Qur’an tetapi lebih dari itu pahami al-Qur’an arti makna dan maksudnya dan praktekkan dalam hidup.
Haedar, menekankan, Al-Qur’an harus jadi petunjuk mana yang baik, benar, keliru, halal, buruk, salah, yang pantas dan tidak pantas.
Orang yang paham Al-Qur'an mempratekkan Al-Quran dengan bisa memilah milahnya, dia lakukan yang benar dan tidak lakukan yang salah.
"Ketika ketidakpantasan, keburukan, dan kesalahan itu membuat diri kita senang nah ini yang perlu hal-hal yang salah itu membuat kita senang tetapi senang seketika," ungkapnya.
Sebagai contoh, kata Haedar bahwa pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan mengajarkan surat Al-Maun selama tiga bulan.
Baca Juga: ASN Dilarang Mudik Saat Lebaran 2021, Kecuali Pegawai Negeri Ini, Asal...
Al-Maun itu dihafalkan ratusan tahun oleh orang Islam tetapi tidak membekas dan dipraktikkan menjadi sebuah gerakan untuk membela yang miskin, yatim, dhuafa, mustadafin, dan lainnya.
"Maka tahfizul Qur’an harus dibarengi dengan pengamalan al-Qur’an juga ilmu harus tetap kita raih di bulan Ramadan. Maka, selain mempelajari Quran kita juga harus mempraktekkan ilmunya," tuturnya.