BERITA SUBANG - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas dan Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad minta aparat kepolisian dan pemerintah daerah membina pengikut aliran sesat kelompok Hakekok Balakasuta.
Pernyataan itu disampaikan kedua tokoh agama tersebut menanggapi penangkapan 16 warga Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita kondom serta beberapa barang yang dijadikan jimat oleh kelompok Hakekok. Diantaranya ada keris hingga kemenyan yang biasa digunakan oleh pengikut aliran sesat ini selama melakukan ritual bugil dengan mandi bareng di sebuah rawa.
Baca Juga: Zaskia Sungkar, Putri Cantik Mark Sungkar, Bela Sang Ayah yang Didakwa Memperkaya Diri Rp399,7 Juta
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, Robikin Emhas mengatakan, tidak satu pun agama di Indonesia yang memiliki ritual membersihkan diri dari dosa dengan mandi bersama laki-laki dan perempuan di tempat yang sama dalam waktu yang bersamaan seperti yang dilakukan kelompoknya Hakekok Balakasuta.
Karena itu, Robikin mengharapkan para pemuka agama memperkuat pemahaman masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari nilai-nilai agama. Apalagi, terkait dengan suatu ritual pembersihan dosa.
“Saran untuk kepolisian dan pemerintah setempat, sebaiknya 16 pegikut kelompoknya Hakekok Balakasuta dibina.”
Agama, kata Robikin, menuntun setiap pemeluknya agar berbudi luhur. Karenanya agama memberi arah jalan dan tata cara untuk mencapainya dengan cara terhormat.