Dia menambahkan, Komnas HAM telah mengali keterangan dari sejumlah pihak, seperti dari Kepolisian, FPI, dan jasa marga, juga mengecek CCTV dan fisik kendaraan yang ada di Polda Metro Jaya.
"Sampai saat ini bahwa keterangannya masih terus berkembang untuk yang diperlukan. Tidak menutup kemungkinan memeriksa atau meminta keterangan dari polisi, FPI, dan Jasa Marga," ungkapnya.
Namun, konprensi pers saat itu, penyelidikan masih terus dilakukan, sehingga pihaknya belum memberikan kesimpulan akhir. Bahkan, Komnas HAM membantah telah menyampaikan kesimpulan awal.
BACA Juga: Komnas HAM Bentuk Tim Usut Tewasnya 6 Pengikut Rizieq, Polri: Selama ini Kami Transparan Kok
"Jadi kalau ada masyarakat dan informasi di media sosial yang menyampaikan kesimpulan hasil penyelidikan meninggalnya 6 anggota Laskar FPI itu bohong. Sampai saat ini tidak pernah menyampaikan kesimpulan atas temuan yang ada. Analisa aja belum. Tahapnya kami masih mengumpulkan keterangan dan temuan ini adalah tambahan keterangan itu," tegas Beka Ulung.
Seperti diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan anggotanya diserang sejumlah orang, pada peristiwa di Senin dini hari, 7 Desember 2020 lalu itu. Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua pentolan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin paginya ditanggal yang sama.
Karena keselamatan anggota terancam, lanjut Fadil Imran, akhirnya polisi melakukan tindakan. Polisi menembak penyerang hingga enam dari mereka meninggal dunia. (Amir Faisol/pikiranrakyat.com)***
Artikel ini telah tayang di grup PRMN, Pikiranrakyat.com dengan link: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011178824/terungkap-fakta-baru-meninggalnya-6-laskar-fpi-komnas-ham-sebut-terkait-cctv