Misteri 'Vampir' Elizabeth Bathory: Mandi Darah Perawan Demi Awet Muda

- 2 April 2022, 01:29 WIB
Elizabeth Bathory
Elizabeth Bathory /Tim Berita Subang 05/Berita Subang

Istana Cachtice pun berubah menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis muda yang menjadi pelayannya disiksa, dicambuk dan disakiti di bagian tubuh tertentu.

Mengutip Wikipedia, Pada 1600, suami Elizabeth, Ferenc meninggal dunia. Di sinilah kehidupan Elizabeth bertambah kelam. Ketika ia memasuki usia 40 tahun, Elizabeth mulai menyadari bahwa kecantikannya memudar.

Elizabeth memang sangat menganggumi dirinya sendiri. Sehingga ketika tanda-tanda penuaan yang sebetulnya lumrah di usia tersebut, Elizabeth mulai menjadi ketakutan.

Elizabeth, yang memuja kesempurnaan dan kecantikan, akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat, seorang pelayan wanita yang tengah menyisir rambutnya, secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras.

Akibatnya, Elizabeth marah dan menampar gadis malang itu. Seketika darah memancar dari hidung gadis itu dan mengenai telapak tangannya.

Saat itu, Elizabeth percaya bahwa darah gadis muda memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta, ia menyuruh pelayannya, Jonannes Ujvari dan Dorka untuk melepaskan pakaian gadis muda itu dan menariknya ke bak mandi serta memotong urat nadi gadis itu.

Ketika gadis malang tersebut meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera masuk ke bak mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menyakini bahwa berendam darah perawan merupakan "Rahasia Awet Muda".

Elizabeth menjadi kecanduan untuk berendam dalam kolam darah gadis-gadis muda. Kesadisannya semakin bertambah dari hari ke hari, ia bahkan berendam di kolam darah sambil menyaksikan korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas.

Ia bahkan meminum darah para gadis muda tersebut untuk mendapatkan kecantikan. Lama kelamaan, gadis-gadis muda di desa mulai berkurang. Demi mendapatkan darah yang berkualitas, Elizabeth mengincar darah gadis bangsawan rendahan.

Dia kemudian menculik gadis-gadis bangsawan. Namun, karena kejadian penculikan itu menjadi bumerang bagi dirinya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan orang-orang berpengaruh, hingga menjadi perhatian Raja Hungaria, Matthias II.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x