Baca Juga: Jaga Ketenangan Ruang Digital, Kominfo Putus Akses YouTube dan TikTok Muhammad Kece
1. Azyumardi Azra
Menurut Azyumardi Azra (2002) mengartikan bahwa kitab kuning adalah kitab yang dulunya ditulis atau dicetak di atas kertas berwarna kekuning-kuningan.
2. Imam Bawani
Berbeda dengan pendapat Imam Bawani (1990) yang mengartikan kitab kuning sebagai kitab gundul. Dikatakan gundul karena tidak memiliki harakat seperti halnya Al Quran yang ada tanda baca seperti fathah, kasrah, dhammah dan sukun.
Sehingga kalimat per kalimat dapat dipahami secara menyeluruh. Imam Bawani juga menyebutkan bahwa kitab kuning sebagai kitab warisan abad pertengahan Islam, dan banyak digunakan di pesantren-pesantren.
3. Martin Van Bruinessen
Kitab kuning menurut Martin Van Bruinessen diartikan sebagai kitab klasik yang ditulis sudah berabad-abad yang lalu menggunakan bahasa arab, dan sering digunakan untuk buku pedoman di pesantren-pesantren.
4. Masdar F. Mas’udi
Masdar F. Mas’udi mendefinisikan pengertian kitab kuning sebagai pandangan hidup ulama. Disebutkan bahwa kitab kuning mengalami terminologi. Setidaknya ada tiga terminologi sebagai berikut.