Kontroversi Kitab Kuning Versi Muhammad Kece Serta Penjelasan Para Ahli

- 24 Agustus 2021, 09:01 WIB
Ilustrasi membaca kitab kuning
Ilustrasi membaca kitab kuning /ARAHKATA/Doc. vecteezy.com

-Kitab yang ditulis oleh ulama klasik islam secara berkelanjutan. Contohnya : tafsir al-khazin, ibn katsir, shahih bukhari dan shahih muslim.

-Kitab kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia yang ditulis secara independen. Tokoh tersebut ada Imam Nawawi, beliau membuat kitab berudul Mirah Labid dan al-Munawir.

-Kitab Kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia sebagai bentuk dari komentar atau bisa juga dalam bentuk terjemahan yang diambil dari kitab dari ulama asing. Adapun contoh kitab tersebut, ada al-Thalibin dan Manahij al-Imdad.

Baca Juga: Profil dan Biodata Muhammad Kace, YouTuber Murtadin yang Diduga Menista Agama Islam

5. Husein

Kitab kuning dari perspektif Husain (2015) sebenarnya memiliki 14 cabang ilmu pengetahuan islam.

Hanya saja dari banyaknya cabang tersebut, hanya beberapa kitab saja yang popular di kalangan pesantren, diantarannya Fikih, Akidah, Tata-bahasa arab, Sharaf, Balaghah, Sejarah nabi, Tafsir al-quran, Teologi, Usul fiqih, Manthiq dsb.

Dari pendapat beberapa ahli dibidangnya di atas, maka kitab kuning dapat disimpulkan sebagai kitab literature islam yang ditulis dalam bahasa arab klasik. Dimana isi kitab meliputi berbagai bidang studi islam.

Mulai berdasarkan Al Quran, ilmu tafisr, tafsir, fiqih, hadist, ilmu aqidah fiqih, ilmu kalam, ushul fiqih, tauhid hingga ilmu mantik, ma’ani bayan badi’ dan masih banyak lagi, tidak dapat disebutkan satu persatu.

Pada dasarnya, kitab kuning itu esensinya sebagai buku yang dijadikan sebagai proses belajar. hanya saja, kitab-kitab tersebut ditulis tidak sembarangan dan ilmu tinggi. Umumnya kitab kuning ditulis dalam bahasa arab karya salaf yang berisi hasazah kratifitas peradaban islam pada masa itu.***

Halaman:

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah