Bela Jenderal Dudung, Babe Haikal : Tak Boleh Tafsir Sesuai Persepsi Ente, Isi Kepala Beda

10 Februari 2022, 14:31 WIB
Bela Jenderal Dudung, Babe Haikal : Tak Boleh Tafsir Sesuai Persepsi Ente, Isi Kepala Beda /Foto Instagram @haikalhassan_quote/

BERITA SUBANG - Ustaz Haikal Hassan  meminta semua pihak tidak terprovokasi dan sembarangan memberi tafsir terhadap ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Hal itu, kata Babe Haikal sapaan Ustaz Haikal Hassan untuk menghindari polemik yang dapat menimbulkan perpecahan, karena kesalahan memberikan tafsir terkait ucapan 'Tuhan kita bukan orang Arab' sebagaimana disampaikan Dudung.

“Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh menafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum menafsirkan orang,” kata Haikal, Rabu 9 Februari 2022.

 Baca Juga: Perkuat Gakkum Ketertiban Umum Kota Bogor, Alma: Perbaiki Kapasitas PPNS

Haikal mengatakan pernyataan Dudung saat menjadi bintang tamu dalam siniar Deddy Corbuzier pada 1 Desember 2021, harus dibaca dan dipahami secara utuh. Haikal menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung.

Persepsi, pemikiran dan pemahaman tiap orang terhadap suatu persoalan, kata Haikal, tentu berbeda satu sama lain.

“Yang paling tahu itu adalah pak Dudung sendiri. Kalau antum tafsirkan sesuai pikiran antum sendiri, maka akhirnya kita menjustifikasi pendapat orang, begitu. Jadi, bagaimana maksudnya? Silakan dibuka, di-browsing, apa yang beliau katakan. Ternyata oh itu pemahamannya," katanya.

 Baca Juga: Komnas HAM Diminta Bentuk Investigasi Masalah Gejolak di Desa Wadas

“Ini biarkanlah ijtihad beliau. Antum tidak boleh menghukum orang dengan pikiran sendiri dari pendapatnya orang itu. Itu tidak profesional dan tidak pada tempatnya. Di luar dari pada itu semua, tiap orang itu punya ijtihad masing-masing untuk melindungi negara,” tegas Babe Haikal

 Sementara itu, Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar menyatakan pihak-pihak yang mempersoalkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu. Tabayun penting untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan Jenderal Dudung.

 “Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya. Bukankah pak Dudung menyampaikan, beliau ketika berdoa dalam bahasa indonesia, doanya doa kebaikan ingin menolong orang lain,” kata Eka.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler