Buwas Sebut Ada Mafia di Balik Gonjang Ganjing Beras

- 28 Januari 2023, 08:19 WIB
Budi Waseso, Dirut Bulog. Buwas mengatakan jika kualitas stok beras yang ada di Bulog semakin turun. Sehingga kemungkinan rusak sangat tinggi.
Budi Waseso, Dirut Bulog. Buwas mengatakan jika kualitas stok beras yang ada di Bulog semakin turun. Sehingga kemungkinan rusak sangat tinggi. /Perum Bulog/

BERITA SUBANG-Pemerintah mensinyalir adanya  permainan mafia di balik gonjang-ganjing beras yang mengakibatkan harga beras di pasaran tetap tinggi. Padahal disisi lain, Bulog terus menggelontorkan stok ke pasar.

“Kemarin begitu kita mengintervensi kayak menggarami lautan, harga nggak turun. Saya kira ini ada masalah, saya check and recheck, betul ternyata ada masalah,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) di Jakarta, Jumat 20 Januari 2023.

Buwas mengakui bahwa ada mafia dalam kegiatan perberasan nasional.

Namun demikian, kata mantan Kabareskrim Polri  itu  tidak bisa melangkah lebih jauh dalam menindaklanjuti aksi mafia itu, hanya bisa sebatas sebagai Direktur Utama Perum Bulog.

Baca Juga:Nasib Malang Mahasiswa UI Muhammad Hasya Atallah, Korban Tewas Kecelakaan Jadi Tersangka, Polisi: Kasusnya SP3

Menurut Buwas, mafia beras itu berusaha menguasai pasokan beras dari Bulog dan menjualnya kepada pengusaha beras dengan harga jauh lebih tinggi sehingga pedagang beras ikut menjual beras dengan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah.

Untuk mengatasi dugaan mafia dalam perberasan nasional, Perum Bulog telah menyerahkannya kepada Satgas Pangan.

Sedangkan terhadap karyawan Perum Bulog yang terbukti ikut terlibat dalam kegiatan mafia, Buwas mengancam akan memecatnya.

 Baca Juga: Sebut Petani Pahlawan Kehidupan, Kang Jimat Minta Maaf Pembangunan di Kabupaten Subang Tidak Maksimal

“Jika ada karyawan Bulog yang terbukti ikut terlibat, tak ada kata lain selain memecatnya,” tegas Buwas.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polri, Helfi Assegar mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan Bulog dan akan memberikan peringatan kepada para pedagang tersebut sehingga diharapkan dapat berhenti menjual beras Bulog dengan harga tinggi.

“Namun, apabila sudah diberikan peringatan, tidak bis dan tidak mau, kita harus lakukan penegakan hukum. Ada hal-hal khusus yang jadi target kami dan tentu akan dilakukan pendalaman,” ujar Helfi

 Baca Juga: Sempat Mangkrak Empat Tahun, Kang Jimat Akhirnya Resmikan GOR Ciasem Subang, Eza Zaithon Gelar Camat Cup 2023

Dia mengingatkan kepada mafia perberasan kalau Satgas Pangan sudah cukup banyak melakukan penindakan terhadap pihak-pihak yang melanggar hukum dalam kegiatan perdagangan.

“Paling tidak mereka sudah diingatkan, kalau tidak diindahkan pasti ditindak,” katanya.

Data harga Badan Pangan Nasional menunjukkan harga beras premium secara nasional pada hari Jumat siang berada di posisi Rp13.150 per kilogram. sedangkan harga beras medium tercatat di posisi Rp 11.540 per kilogram.

 Baca Juga: Beras Subang Cocok dengan Selera Makan Orang Banjarmasin, Ibnu Sina Minta Kang Jimat Kerja Sama Penuhi Pasokan

Harga kedua jenis beras tersebut masih jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Beradasarkan Peraturan Menteri Perdagangan 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, HET beras medium dan beras premium ditetapkan berdasarkan wilayah penjualan.

Berkisar Rp9.450-9.950 per kilogram untuk jenis medium dan Rp12.800-13.600 per kilogram untuk jenis premium.***

Ikuti berita kami melalui Google News.

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah