Krisis moneter 1998 yang menghantam Asia Tenggara berimbas cepat merusak dan memporak-porandakan ekonomi Indonesia. Gelombang krisis keuangan global dipicu oleh kekuatan dolar terhadap mata uang rupiah memaksa jatuhnya perekonomian dan melahirkan faktor pendukung huru-hara sosial ekonomi dan politik tanah air.
Negara seperti Indonesia menjadi salah satu korban negatif dari efek domino krisis moneter dunia. Indonesia sangat rentan menjadi sasaran kejatuhan ekonomi.
Saat krisis terjadi, Indonesia mengalami tekanan berat akibat tingkat ketergantungan luar negeri baik dari banyaknya hutang luar negeri, ketegangan impor barang dan sistem keuangan yang menganut devisa bebas.
Situasi tersebut memaksa Indonesia tunduk dan mengikuti mekanisme keuangan pasar bebas dengan diakhiri rontoknya nilai mata uang rupiah dalam level terendah.
Dalam 6 bulan berturut-turut rupiah terjun bebas dari kisaran Rp2.200 per dollar ke angka Rp17.000.
Perjuangan reformasi juga menorehkan sejarah kelam bagi pergerakan mahasiswa.
Tuntutan untuk dibuatkan pemerintahan Orde Baru dan turunnya presiden harus dibayar mahal dengan korban para aktivis mahasiswa.
Banyak tokoh-tokoh reformis pergerakan mahasiswa ditangkap ,diculik dan sampai saat ini ada juga korban yang secara misterius hilang.
Korban darah dan nyawa terus terjadi, tragedi Trisakti adalah bukti perstiwa kekejaman rezim bertindak represif membunuh pergerakan mahasiswa.
Gejolak sosial mendera dan menjadikan sejarah menyakitkan yang nyaris menuju krisis disintegrasi bangsa.