"Saya berharap Pak AHY menyampaikan secara gamblang siapa orang yang dimaksud dalam pidato tersebut, karena apa yang disampaikan olehnya mengganggu sistem pemerintahan, yang dijalankan oleh presiden Joko Widodo," kata Masinton kepada Berita Subang melalui pesan WhatsApp.
Ia menambahkan pengungkapan AHY tersebut berbahaya untuk Jokowi, karena dapat dianggap Presiden dan Kepala Negara Republik Indonesia saat ini melanggar janjinya untuk menjaga tatanan demokrasi.
"Jangan sampai muncul kalimat bahwa Jokowi melanggar janjinya untuk menjaga tatanan demokrasi saat ini. Kedaulatan sebuah partai politik harus kita hormati," jelas Masinton.
Memang dalam pidatonya, AHY tak menyebut nama.
Ibarat melempar kail ke kolam ikan, tak lama muncul respons yang mungkin memang dinanti dari kubu AHY.
Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, tokoh militer Indonesia yang kini menjabat Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 di Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo, tiba-tiba menggelar konferensi pers secara virtual.
Baca Juga: Istana Kudeta Demokrat? Baca Pernyataan Lengkap AHY dan Kutipan Penuh Respons Moeldoko Disini
Ia menyerang balik AHY agar jangan cepat menyeret dan menggunakan kata-kata istana. Ia juga menasihati AHY agar jangan baperan, selain juga menjelaskan versi dirinya, terkait pertemuan dengan kader PD yang dicurigai bagian dari upaya pendongkelan AHY.