AHY pun sebut "ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti 'dengan paksa' Ketum PD yang dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung."
Bahkan yang sangat sensitif AHY menyebutkan ada seorang non kader partai yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan'dekat' dengan lingkar kekuasaan Jokowi.
Merespon pernyataan AHY itu pun, sang Kepala KSP Moeldoko pun meminta agar jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini, saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini, gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, ini urusan Moeldoko.
Baca Juga: Ambroncius Nababan Jadi Tersangka, Bagaimana Abu Janda?, Lieus Semoga Polri Tidak Tebang Pilih
"Saran saya ya menjadi seorang pemimpin adalah seorang pemimpin yang kuat, jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya, ya kalau anak buahnya nggak boleh kemana-mana ya diborgol aja, kan gitu aja," ucap Moeldoko yang dilantik menjadi Panglima TNI oleh SBY tersebut.***