BERITA SUBANG - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengomentari tuduhan rencana kudeta penggulingan AHY dari posisi Ketua Umum di Partai Demokrat (PD), dengan mengatakan sosok yang ingin mengambil alih partai tersebut 'dapat restu' Presiden Jokowi.
Andi Arief pun membeberkan alasan AHY, atau Agus Harimurti Yudhoyono mengirim surat ke Presiden Jokowi adalah karena putra pendiri Partai Demokrat tersebut ingin mengklarifikasi soal keterlibatan orang dekat Joko Widodo tersebut dalam upaya kudeta yang telah digalang diam-diam.
AHY, putra Susilo Bambang Yudhoyono, presiden RI ke-enam dan pendiri Partai Demokrat, dalam keterangan persnya, yang diikuti dengan unggahan salinan pernyataannya sebanyak tujuh halaman di Twitter mengatakan jajaran pimpinan PD telah mencium upaya kudeta tersebut.
Baca Juga: Istana Kudeta Demokrat? Baca Pernyataan Lengkap AHY dan Kutipan Penuh Respons Moeldoko Disini
Seperti dikutip Pikiran Rakyat Tasikmalaya, Andi Arief menyebut orang dekat di lingkar kekuasaan Presiden Jokowi yang ingin mengambil alih kepemimpinan AHY adalah Kepala Kantor Staf Kepresiden (KSP) Jenderal Moeldoko.
"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di Demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko,” kata Andi Arief, dikutip dari Twitter @Andiarief_ Senin, 1 Februari 2021.
Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat Tasikmalaya dengan judul Terkait Isu Penggulingan AHY dari Kepemimpinan Partai Demokrat, Andi Arief: Jawaban Saya KSP Moeldoko.
Ia menambahkan pada saat perencanaan pengambilalihan tampuk pimpinan di PD, Moeldoko diduga telah mendapatkan izin dari Presiden Jokowi.