Perintahkan Hajar Bukan Tembak, Bharada E Siapkan Bukti Ferdy Sambo Dalang pembunuhan Brigadir J

13 Oktober 2022, 21:22 WIB
Bharada E segera dipersidangkan dan digelar terpisah dengan Ferdy Sambo / twitter @shihabmohammad / /

BERITA SUBANG- Tim kuasa hukum Ferdy Sambo, Febri Diansyah Cs, menyebut kliennya tidak pernah memerintahkan untuk menembak melain hanya menghajar.

Pernyataan terbaru Sambo jelas semakin menyudutkan Bharada E dalam kasus penembakan Brigadir J.

Hanya saja, Ronny Talapessy, kuasa hukum Bharada E mengaku sama sekali tidak bergidik atas pernyataan itu.

Baca Juga: Jumat Keramat, Jokowi Bakal Panggil Kapolri Listyo Sigit, Ada Apa?

Baca Juga: Cek Fakta, Ferdy Sambo, Bharada Richard E Baku Pukul dalam Sel?

Ronny Talapessy memastikan, Bharada E masih konsisten dengan pernyataannya.

"Sesuai keterangan klien saya dan masih konsisten hingga saat ini bahwa perintah dari FS adalah 'tembak', bukan 'hajar'," jelas Ronny saat dikonfirmasi, Kamis 13 Oktober 2022.

Ronny Talapessy menilai,  keterangan Ferdy Sambo melalui tim kuasa hukumnya bukan hal yang baru.

Bagi dia, sejak menangani kasus penembakan Brigadir J, dirinya sudah meragukan dengan keterangan Ferdy Sambo yang kerap berubah-ubah.

Baca Juga: Berbuntut Panjang, Pendeta Gilbert Diminta Tunjukkan Bukti Soal Kasus Perkosaan Istri Ferdy Sambo

Ronny mengatakan, pernyataan baru Ferdy Sambo adalah sebuah pembelaan agar dirinya terlepas dari jeratan Pasal 340 KUHP.

Dan pernyataan itu nanti perlu diuji dengan keterangan tersangkai lain, Bripka RR dan Bharada E, saat persidangan berlangsung.

“Di persidanganlah nanti tempat menguji keterangan FS itu dan kami memang meragukan keterangan FS itu sejak awal karena berubah-ubah," kata Ronny Talapessy.

Ronny mengatakan, Bharada E punya bukti-bukti yang menunjukkan jika Ferdy Sambo memang dalang pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Berkas Dakwaan Ferdy Sambo Terungkap, Jaksa Beberkan Sejumlah Pasal 11 Tersangka Pembunuhan Brigadir J

“Kami juga sudah siapkan bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa FS adalah dalang dari pembunuhan berencana terhadap Brigadir J," kata Ronny Talapessy.

Dalam keterangan terbaru Ferdy Sambo yang disampaikan pada tim kuasa hukumnya, secara terang-terangan menyudutkan Bharada E.

Dalam keterangan baru pasca pelimpahan dari polri ke Kejaksaan, Sambo mengatakan bahwa sebelum peristiwa penembakan di Duren Tiga dirinya hendak bermain badminton.

Namun demikian, setibanya sang istri Putri Candrawathi dari Magelang dan melaporkan terkait peristiwa yang melibatkan Putri dan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, ia pun marah dan emosi.

Baca Juga: Mantan Hakim: Ferdy Sambo Bakal Kalah Telak, Tinggal Pilih Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup

"Itu membuat FS menjadi sangat emosional. Kemudian FA memanggil RR dan RE secara terpisah di rumah Saguling di lantai 3 tersebut," urai Febri Diansyah, Rabu 12 Oktober 2022.

Kata Febri, saat pertemuan Ferdy Sambo dengan Bripka RR dan Bharada E, Putri Candrawathi disebut sudah masuk ke dalam kamarnya.

Saat pertemuan dengan dua ajudannya itu, Sambo disebut emosional dan menangis.

Setelah pertemuan Sambo dengan Bripka RR dan Bharada E itu, Putri Candrawathi lantas mengajak semua ajudannya untuk ke rumah dinas di Duren Tiga untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Ungkap Ferdy Sambo Tarik Pelatuk Pertama Hingga Brigadir J Tewas

Lalu, kata Febri, Sambo menyusul yang disebut dengan tujuan berbeda yakni ingin bermain badminton.

Hanya saja, kata Febri, saat melewati rumah dinasnya Sambo berhenti, turun dan masuk ke dalam rumah tersebut.

"Namun, ketika FS melihat lewat di depan rumah Duren Tiga sampai lewat beberapa meter jaraknya, ia kemudian memperintahkan sopir untuk berhenti meskipun tidak ada rencana pada saat itu ke rumah Duren Tiga," terang Febri.

Lanjut Febri, Ferdy Sambo kemudian bermaksud ingin mengklarifikasi kepada Brigadir J soal peristiwa yang terjadi Magelang.

 Baca Juga: Berkas Dakwaan Ferdy Sambo Nyaris Semeter, Haruno: Hakim Bersikap Profesional

Sementara itu, Putri Candrawathi yang ada di lokasi berada di kamarnya. Menurut Febri, saat itulah Ferdy Sambo memberi perintah kepada Bharada E.

 Hanya saja, perintah yang disuarakan Ferdy Sambo adalah agar menghajar Brigadir J, bukan menembaknya.

"Itu perintahnya 'hajar chard'. Namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu. FS kemudian panik dan memerintahkan ADC, jadi sempat memerintahkan ADC untuk melakukan memanggil ambulans," jelas Febri.

 Pasca terjadinya penembakan itu, Ferdy Sambo lalu menghampiri Putri Candrawathi dan membawanya keluar kamar untuk kembali ke rumah pribadinya.

Baca Juga: Pengamat Ingatkan Kapolri Jangan Cuma Berwacana Soal Pengungkapan Konsorsium 303

Kata Febri, inilah rangkaian peristiwa yang sebenarnya terjadi sebelum hingga pasca penembakan terhadap Brigadir J.

Meski begitu, semua rangkaian peristiwa ini nantinya akan diuji di persidangan.

"Ini adalah fase pertama rangkaian peristiwa, setiap fase ini pokok-pokoknya, ya peristiwa pokoknya, setiap peristiwa ini tentu saja harus diuji nanti dalam proses persidangan," ujar Febri.

Kepada penyidik Bareskrim Polri, Ferdy Sambo memiliki beberapa keterangan yang jelas sangat berbeda dengan keterangan barunya ini.

 

Bahkan saat rekonstruksi, semua keterangan Ferdy Sambo mengarah kepada pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Pertama, tak ada keterangan Sambo kepada penyidik jika dia mengaku ingin bermain badminton sebelum peristiwa penembakan.

Lalu kepada penyidik Ferdy Sambo mengaku rencana pembunuhan berawal dari pertemuan dengan dua ajudannya.

Lalu kepada penyidik Ferdy Sambo mengaku rencana pembunuhan berawal dari pertemuan dengan dua ajudannya.

 Baca Juga: Hotel The Gunawarman Diduga Jadi Markas Konsorsium 303

Pertemuan itu, berdasarkan keterangan penyidik dan pengakuan Bripka RR, Ferdy Sambo menanyakan kesanggupan ajudannya itu untuk menembak Brigadir J.

 Perintah itu datang setelah Sambo menceritakan penyebabnya, di mana katanya dia merasa harkat dan martabat istrinya telah direnggut Brigadir J.

Mendapat perintah itu Bripka RR lantas menolak dan mengaku jika mentalnya tak kuat untuk menembak secara langsung.***

 

Ikuti berita terkini kami melalui Google News.

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler