Dirjen Bimas Islam Kemenag : Komentar Saifuddin Ibrahim Berpotensi Ancam Kedamaian Antar Umat Beragama

20 Maret 2022, 02:08 WIB
Dirjen Kamaruddin Amin (kiri) /Dok. bimasislam.kemenag.go.id/

BERITA SUBANG - Komentar Saifuddin Ibrahim, yang mengklaim dirinya pendeta Kristen, pada kanal Youtubenya direspons oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, yang mengatakan yang dilakukan Saifuddin sangat tidak mendukung kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Sikap pelaku berpotensi mengancam kerukunan sosial dan kedamaian antarumat beragama," kata Dirjen Kamaruddin Amin ketika membuka acara Bimbingan Teknis Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah Tahun 2022 di Hotel Santika, Bogor, Kamis 17 Maret 2022 malam.

Sebuah video rekaman Saifuddin Ibrahim yang menyampaikan keluh kesahnya sebagai kaum minoritas, membuat publik di Indonesia resah karena pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat tersebut berani mengusulkan menghapus 300 ayat di Al-Qur'an, kitab suci umat Muslim.

Menurut Saifuddin, usulannya tersebut, yang meminta agar dieksekusi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, dapat mengurangi radikalisme di bumi nusantara. Saifuddin juga mengusulkan agar Menag Yaqut merevisi kurikulum pesantren dan institusi pendidikan Islam lainnya.

Bak petir di siang bolong, untuk yang tidak mengenal Saifuddin Ibrahim tentunya akan terkejut mendapati ada seorang yang mengaku pendeta Kristen bisa berkomentar yang berpotensi penistaan agama Islam.

Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, pun tak tahan untuk tidak merespons video Saifuddin Ibrahim, yang kemudian dibalas sengit lagi oleh pria kelahiran 26 Oktober 1965 tersebut.

Berita terkait:

Biografi Saifuddin Ibrahim, Bukan Pertama Kali Menistakan Agama, Malah Tantang Duel Carok Menko Mahfud MD

Menkopolhukam Mahfud MD Murka, Minta Polri Selidiki Tayangan Video Saifuddin Ibrahim yang Timbulkan Kegaduhan

Pada Kamis malam, Dirjen Kamaruddin Amin pun terketuk untuk mengomentari Saifuddin.

Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (bimasislam.kemenag.go.id), Kamaruddin mengatakan Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman sering menghadapi tantangan yang mengancam persatuan umat beragama.

Perbuatan Saifuddin disebutnya hanya salah satu contoh yang akan datang di waktu lain.

Pendeta Saifuddin Ibrahim minta Menag Yaqut Cholil Qoumas hapus 300 ayat Al Quran

"Inilah tugas Kemenag bersama Ormas Islam harus menjadi perekat dan infrastruktur sosial agar bangsa dan negara kita kokoh," ujarnya.

Dirjen menilai, di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini ancaman yang berpotensi merusak kerukunan antarumat beragama.

Berita terkait:

Bareskrim Polri Kerja Sama dengan Legal Attache FBI Selidiki Saifuddin Ibrahim di AS, Terakhir Klaim Ada di LA

Menag Yaqut Cholil Tidak Kenal Saifuddin Ibrahim

 

"Ancaman seperti itu akan terus muncul. Kalau tidak peran ormas dan masyarakat tidak kuat, apa yang terjadi di luar sana bisa terjadi di Indonesia," pungkasnya.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: Bimas Islam Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler