Sabun Pencuci Najis Natura Buatan ITB dibanderol Rp25 ribu per 100 ml

- 5 April 2022, 18:30 WIB
ITB memperkenalkan sabun pencuci najis
ITB memperkenalkan sabun pencuci najis /https://www.itb.ac

BERITA SUBANG – Masyarakat kini dapat membeli sabun pencuci najis bermerek Natura di berbagai apotik dengan harga terjangkau Rp25 ribu per 100 ml

Sabun Natura buatan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Rumah Inovasi Natura ini merupakan terobosan untuk memudahkan pembersihan najis pada tubuh dan pakaian saat seseorang bersentuhan dengan barang najis.

Menurut Direktur PPNN ITB Heni Rachmawati, sabun Natura ini mengandung unsur kaolin, yaitu partikel padat, seperti serbuk yang ukurannya cukup besar dalam skala mikrometer.

Baca Juga: ITB Perkenalkan Sabun Pembersih Najis Natura

Kaolin bersifat mudah tersuspensi atau mengendap dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.

Menurut Heni sanun Natura ibandrol sekitar Rp25 ribu untuk 100 ml.

Harga tersebut, kata Heni sangat terjangkau dan murah serta bermanfaat dalam membersihkan najis bila dibandingkan produk-produk lain yang belum tentu halal dan teruji.

Sementara itu, Annis Catur Adi,dari PT Rumah Inovasi Natura  berharap, semoga produk ini bisa menjadi solusi praktis untuk tetap bersuci dari najis dan memenuhi syariah.

Baca Juga: Menjulurkan Lidah Efektif Atasi Cegukan

"Ini adalah produk yang pertama, semoga kami bisa berkolaborasi untuk menghasilkan produk-produk lain yang bermanfaat," ujar dia seperti dilansir dari situs iTB, https://www.itb.ac.id, Selasa 5 April 2022.

Menurut Annis, Natura yang merupakan sabun pencuci najis merupakan produk hasil dari Matching Fund PPNN ITB.

Pusat Penelitian Nanoscience dan Nanoteknologi merupakan salah satu pusat penelitian terbaru yang didirikan ITB dengan tujuan utama penelitian dan pengembangan nanosains dan teknologi untuk kemajuan bangsa.

Baca Juga: Ini Penyebab Lidah Hitam dan Berbulu

Heni menambahkan, latar belakang dibuatnya sabun ini adalah dalam rangka menjawab tantangan produk yang bisa digunakan untuk menyucikan dari najis.

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim belum menghasilkan produk seperti ini yang halal dan juga tersertifikasi.

“Sebagai dosen dan juga peneliti, kami dari ITB memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan penelitian tersebut. Ini adalah hasil riset kami selama kurang lebih 6 bulan, karena perlu waktu untuk optimasi formula dan uji stabilitas,” ujar Heni.

PPNN hadir untuk menanggapi tantangan kompleks modern atas kemajuan teknologi di dunia dan menegaskan kembali komitmen kuat yang selalu melibatkan penelitian, pengembangan, dan aplikasi sains perbatasan dan teknologi untuk kemajuan Indonesia.***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x