Migrasi Nasabah Tiga Bank BUMN Syariah ke Bank Syariah Indonesia Berpolemik, Berapa Laba BSI Q1 2021 ?

- 20 Juni 2021, 17:03 WIB
/Dok. bankbsi.co.id/

BERITA SUBANG - Migrasi rekening dari tiga bank BUMN Syariah yang dimerger Februari lalu disebut menuai polemik oleh praktisi perbankan syariah, berapakah laba bank hasil merger tersebut, yakni sekarang Bank Syariah Indonesia.

Mengutip dari laman bankbsi.co.id, laba bersih PT Bank Syariah Indonesia Tbk, atau BSI, tercatat sebesar Rp742 miliar pada triwulan 1 2021, atau naik 12,85 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

BSI menyebut kenaikan laba ini didorong oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan dana murah yang optimal sehingga cost of fund, atau beban biaya dana jadi berkurang, menyebabkan bank memiliki margin lebih tinggi.

Secara profitabilitas, merger antara tiga bank BUMN Syariah, menghasilkan laba yang cukup baik. Pada Februari lalu, ketiga bank ini, Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah (BNISy) dan BRI Syariah (BRISy) merger, atau bergabung menjadi satu menjadi bank baru dengan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Baca Juga: Migrasi Rekening Bank BSM, BNI Syariah, BRI Syariah ke BSI Menuai Polemik di Tengah Nasabah

BSI langsung mengukuhkan diri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, baik di bursa maupun di keseluruhan pasar Indonesia. 

Di triwulan 1 2021, pendapatan margin dan bagi hasil naik sebesar 5,16% secara year-on-year (yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kenaikan Laba ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan dan kenaikan Dana Murah yang optimal. 

Baca Juga: Migrasi Rekening ke BSI Disebut Bermasalah, Ini Performa 3 Bank Syariah BUMN Sebelum Merger Februari Lalu

"Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus ke empat hal diantaranya mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, memanage efisiensi, akselerasi kapabilitas digital dan integrasi operasional pasca merger," kata Hery.

Dengan pertumbuhan laba yang tinggi, rasio profitabilitas BSI pun meningkat, seperti terefleksi dalam meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021.

Penyaluran pembiayaan

Dari sisi bisnis, BSI pada triwulan 1 2021 menyalurkan Pembiayaan sebesar Rp159 triliun, naik 14,74 persen dari periode sama 2020 sebesar Rp138,6 triliun.

Dari sisi kontribusi, pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer dengan total dana pembiayaan tercatat sebesar Rp71,6 triliun (45,0 persen dari total pembiayaan); segmen Korporasi Rp37,3 triliun (23,5 persen); segmen Kecil dan Menengah Rp20,8 triliun (13,1 persen); Mikro Rp15,0 triliun (9,4 persen); dan Komersial Rp9,6 triliun (6,1 persen).

Kualitas aset dan pembiayaan juga cukup terjaga, dengan Non-performing Financing (gross) turun menjadi 3,09 persen di triwulan 1 2021 dari sebelumnya 3,35 persen di Q1 2020.

"Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48% sampai triwulan 1 2021," demikian tulis BSI seperti dikutip dari sebuah artikel di laman News Update Bank tertanggal 6 Mei 2021.

"Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Indonesia sampai triwulan 1 2021 mencapai Rp205,5 triliun, naik 14,3 persen dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp179,8 triliun. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 14,73 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54 persen pada triwulan 1 2020 menjadi 57,76 persen di triwulan 1 2021."

Bank syariah raksasa

Dengan kinerja tersebut, BSI mengukuhkan diri sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berdasarkan total aset.

Total aset BSI sampai triwulan 1 2021, tercatat sebesar Rp234,4 triliun naik 12,65 persen secara yoy dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun.

BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1 persen di triwulan 1 2021.

Volume transaksi kanal digital meningkat

Adalah hal yang menarik dicermati, terkait peningkatan volume transaksi kanal digital BSI, karena di berita sebelumnya, disebutkan oleh Chief Strategy Young Islamic Bankers (YIB) Kindy Miftah, perwakilan dari komunitas praktisi muda perbankan syariah Indonesia, bahwa ada banyak keluhan dari nasabah terkait proses migrasi.

"Keluhan migrasi terjadi karena adanya downgrade fitur rekening yang dirasakan khususnya oleh nasabah ex BNISy. Dari pengamatan kami di medsos maupun dari kerabat dekat, kebanyakan keberatan karena menu transaksi di ATM BNI tidak lagi full menu, tidak lagi gratis transfer dari/ke rekening BNI, dan tidak lagi bisa bertransaksi di cabang BNI," ujar Kindy dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021.

Di sisi lain, ternyata data menunjukkan bahwa BSI terus meningkatkan kapabilitas digital, seperti tercermin dari volume transaksi kanal digital BSI yang tumbuh signifikan sepanjang triwulan pertama 2021.

Hingga akhir Maret 2021, nilainya sudah menembus Rp40,85 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 82,53 persen secara tahunan (yoy).

Menurut data BSI, sepanjang Januari-Maret 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp17,3 triliun. Akumulasi jumlah transaksi dari platform tersebut mencapai 14,65 juta transaksi, tumbuh 72,35 persen yoy.

"Secara umum, kenaikan volume transaksi melalui channel digital banking BSI sampai Maret 2021 naik 43,3 persen yoy. Selain disumbang oleh transaksi BSI Mobile (42 persen), kenaikan ini juga ditopang aktivitas nasabah pada kanal internet banking (24 persen); kartu debit/kredit (17 persen); dan ATM (14 persen)," tulis BSI di laman News Update di portal resmi Bank pada Mei lalu.

Kindy Miftah mengatakan masih terdapat beberapa pekerjaan rumah dari BSI terkait migrasi, diantaranya, fitur gratis rekening BSI di luar jaringan BSI hanya tarik tunai di ATM Mandiri.

Di luar itu, ada kewajiban saldo minimum Rp 50 ribu yang juga dikeluhkan nasabah.

Kindy menuturkan bahwa hal ini merupakan risiko strategik dan risiko reputasi bagi BSI.

Kindy menganjurkan jika BSI belum dapat berintegrasi dengan sistem BNI dan BRI, maka seharusnya BSI membuat solusi sementara.

Misalnya dengan melakukan subsidi transaksi di ATM BNI/BRI, maupun saat transfer ke rekening BNI/BRI. 

***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah