Network
BERITA SUBANG - Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI), dan juga founder (pendiri) Rabu Hijrah, Arief Rosyid mengatakan berfokus pada hubungan antara milenial dengan perbankan syariah perlu ada pendekatan, mengingat penduduk Indonesia sudah sangat didominasi oleh generasi milenial dan gen Z.
"dengan kondisi tersebut, mau tidak mau perbankan syariah juga harus hadir dan melayani kebutuhan generasi milenial," ucap Arief Rosyid dalam diskusi webinar terkait outlook Islamic Finance & Industry 2021, Jakarta, Minggu, 31 Januari 2021.
"Setidaknya ada 50 juta penduduk Indonesia menjadi potensi market size shariah digital ecosystem" sambung Arief.
Arief juga menyebutkan bahwa Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai bank yang akan digunakan platform digitalnya oleh BSI, sudah mengembangkan teknologi digital yang melayani milenial.
"Melalui teknologi digital, Bank Syariah Indonesia tidak hanya ingin menjadi sahabat finansial kaum milenial, tetapi juga sahabat sosial dan spiritual."
Hal ini karena fitur-fitur di dalam platform digital BSI juga mengandung banyak aspek sosial dan spiritual. Karennya dia menekankan bahwa BSI tetap menjadikan UMKM sebagai fokus bisnisnya.
"BSI akan tetap membangun supply chain dengan UMKM, sehingga tudingan bahwa jika BSI sudah besar go internasional akan melupakan (segmen) yang di bawah, itu tidak benar" tandas Arief.
Dalam catatan Young Islamic Bankers (YIB) sebagai komunitas para profesional muda perbankan syariah di Indonesia yang berkolaborasi dengan Korps Alumni FoSSEI, bahwa memasuki tahun 2021, perekonomian Indonesia masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang masih berkelanjutan.
Bahkan, sektor keuangan syariah yang bersinergi dengan sektor perindustrian tentunya juga terkena dampaknya. Sebagai contoh, pertumbuhan perbankan syariah sebagai anchor industri keuangan syariah hanya tumbuh 1 digit di 2020, dimana sebelumnya mampu tumbuh di atas 15 persen.
