Network
BERITA SUBANG - Video "Detik-detik dr Lois Masuk Islam" diunggah oleh akun YouTube "Hati Nurani TV", Senin 19 Juli 2021.
Judul video "Detik-detik dr Lois Masuk Islam" ditulis dengan huruf kapital yang memancing penonton.
"BERITA TERBARU ~ LIVE !!! DETIK-DETIK DR LOIS MASUK ISLAM ?!? BEGINI ALASAN DIA JADI MUALLAF ?!?," demikian judul video itu.
Hingga artikel ini dibuat, video tersebut telah ditonton lebih dari 289.000 kali dengan lebih dari 2.700 komentar.
Baca Juga: Makan Babi Halal atau Haram, Ustad Abdul Somad : Tergantung Keadaan
Dalam kolom deskripsi pernyataan seperti di judul diulang-ulang berkali-kali. Juga ditulis pernyataan dr Lois mengucapkan selamat Idul Adha.
Dalam kolom deskripsi juga ditulis ucapan terima kasih kepada penonton dan netizen yang mendukung channel Hati Nurani TV.
"MARI BANTU BANGUN CHANNEL INI DENGAN CARA KLIK LIKE JIKA ANDA SUKA, SUBSCRIBE JIKA INGIN MELIHAT UPDATE TAYANGAN TERBARU DAN MENARIK LAINNYA," tulis akun Hati Nurani TV.
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber resmi, ternyata video berdurasi 10 menit 59 detik itu sekali tidak menayangkan informasi soal dr Lois Owien yang masuk Islam.
Baca Juga: 5 Orang Serumah wafat Usai Divaksin Covid-19 di Probolinggo, Ini Faktanya
Video tersebut memang menayangkan proses pembacaan dua kalimat syahadat seorang mualaf.
Ada juga pernyataan-pernyatan testimoni mengapa akhirnya dia memutuskan untuk menjadi mualaf.
Namun terlihat jelas dalam video, bahwa mualaf itu bukan dr Lois Owien.
Dalam video cuplikan foto dr Lois Owien memang muncul beberapa kali. Tapi tidak ada yang menggambarkan bahwa dokter kontroversial itu menjadi mualaf. Tidak juga membaca dua kalimat syahadat.
Baca Juga: Kondisi Kesehatan Presiden ke 6 Indonesia SBY Dikabarkan Kritis, Ini Faktanya
Video juga menampilkan cupikan ceramah ulama kenamaan, Buya Yahya.
Namun terlihat jelas bahwa cuplikan ceramah Buya Yahya diedit untuk ditempel dengan video lainnya.
Dengan demikian disimpulkan bahwa narasi dan video yang diunggah akun YouTube "Hati Nurani TV" tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan/Misleading Content atau informasi hoax.***
