Kontroversi Kitab Kuning Versi Muhammad Kece Serta Penjelasan Para Ahli

24 Agustus 2021, 09:01 WIB
Ilustrasi membaca kitab kuning /ARAHKATA/Doc. vecteezy.com

BERITA SUBANG - Nama YouTuber Muhammad Kece tengah viral. Kontennya yang dianggap kontroversi menuai banyak protes.

Dari hampir 450 konten video Muhammad Kece di YouTube, ada dua video yang menuai kontroversi berjudul 'Kitab Kuning Membingungkan' dan 'Sumber Segala Dusta'.

Untuk memahami mengenai Kitab Kuning, tim beritasubang.com mencoba menelusurinya dan mencari pengertian atau pemahaman kitab Kuning secara umum dan penjelasan ahli.

Baca Juga: Jejak Digital Muhammad Kece, Gabung di YouTube Tahun 2020 dan Punya 2,4 Juta Subscriber

Mengutip penerbitbukudeepublish.com, pengertian Kitab kuning adalah salah satu kitab klasik yang memiliki peran penting dalam transformasi ilmu agama.

Dikatakan sebagai kitab kuning karena kitab ini dicetak di kertas yang berwarna kekuning-kuningan. Ciri khas dari kitab kuning selain dicetak di kertas berwarna kuning, isi tulisan tidak ada harokat, alias gundul.

Karena tulisan gundul inilah, hanya orang yang tahu ilmu dan cara membacanya. Buat yang masih pemula, dijamin hanya bengong tidak bisa membaca.

Namun demikian, di era semakin maju, pasalnya kitab kuning yang dicetak ulang dengan gaya baru sudah dicetak menggunakan kertas tidak kuning, atau dicetak di kertas HVS dan sudah diberi harakat.

Nah, membahas memahami tentang pengertian dasar, isi kitab, sejarah kitab dan tradisi kitab kuning itu sendiri, berikut penjelasan para ahli.

Baca Juga: Jaga Ketenangan Ruang Digital, Kominfo Putus Akses YouTube dan TikTok Muhammad Kece


1. Azyumardi Azra

Menurut Azyumardi Azra (2002) mengartikan bahwa kitab kuning adalah kitab yang dulunya ditulis atau dicetak di atas kertas berwarna kekuning-kuningan.

2. Imam Bawani

Berbeda dengan pendapat Imam Bawani (1990) yang mengartikan kitab kuning sebagai kitab gundul. Dikatakan gundul karena tidak memiliki harakat seperti halnya Al Quran yang ada tanda baca seperti fathah, kasrah, dhammah dan sukun.

Sehingga kalimat per kalimat dapat dipahami secara menyeluruh. Imam Bawani juga menyebutkan bahwa kitab kuning sebagai kitab warisan abad pertengahan Islam, dan banyak digunakan di pesantren-pesantren.

3. Martin Van Bruinessen

Kitab kuning menurut Martin Van Bruinessen diartikan sebagai kitab klasik yang ditulis sudah berabad-abad yang lalu menggunakan bahasa arab, dan sering digunakan untuk buku pedoman di pesantren-pesantren.

4. Masdar F. Mas’udi

Masdar F. Mas’udi mendefinisikan pengertian kitab kuning sebagai pandangan hidup ulama. Disebutkan bahwa kitab kuning mengalami terminologi. Setidaknya ada tiga terminologi sebagai berikut.

-Kitab yang ditulis oleh ulama klasik islam secara berkelanjutan. Contohnya : tafsir al-khazin, ibn katsir, shahih bukhari dan shahih muslim.

-Kitab kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia yang ditulis secara independen. Tokoh tersebut ada Imam Nawawi, beliau membuat kitab berudul Mirah Labid dan al-Munawir.

-Kitab Kuning yang ditulis oleh ulama Indonesia sebagai bentuk dari komentar atau bisa juga dalam bentuk terjemahan yang diambil dari kitab dari ulama asing. Adapun contoh kitab tersebut, ada al-Thalibin dan Manahij al-Imdad.

Baca Juga: Profil dan Biodata Muhammad Kace, YouTuber Murtadin yang Diduga Menista Agama Islam

5. Husein

Kitab kuning dari perspektif Husain (2015) sebenarnya memiliki 14 cabang ilmu pengetahuan islam.

Hanya saja dari banyaknya cabang tersebut, hanya beberapa kitab saja yang popular di kalangan pesantren, diantarannya Fikih, Akidah, Tata-bahasa arab, Sharaf, Balaghah, Sejarah nabi, Tafsir al-quran, Teologi, Usul fiqih, Manthiq dsb.

Dari pendapat beberapa ahli dibidangnya di atas, maka kitab kuning dapat disimpulkan sebagai kitab literature islam yang ditulis dalam bahasa arab klasik. Dimana isi kitab meliputi berbagai bidang studi islam.

Mulai berdasarkan Al Quran, ilmu tafisr, tafsir, fiqih, hadist, ilmu aqidah fiqih, ilmu kalam, ushul fiqih, tauhid hingga ilmu mantik, ma’ani bayan badi’ dan masih banyak lagi, tidak dapat disebutkan satu persatu.

Pada dasarnya, kitab kuning itu esensinya sebagai buku yang dijadikan sebagai proses belajar. hanya saja, kitab-kitab tersebut ditulis tidak sembarangan dan ilmu tinggi. Umumnya kitab kuning ditulis dalam bahasa arab karya salaf yang berisi hasazah kratifitas peradaban islam pada masa itu.***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler