Lika Liku Perjuangan Charless Babbage, Penemu Komputer Pertama di Dunia Asal Inggris, Otaknya Kini Dimuseumkan

- 7 April 2021, 08:38 WIB
Charles Babbage, penemu komputer pertama
Charles Babbage, penemu komputer pertama /Foto: abulyatama.ac.id/

Menurut Charles Babbage, solusi matematika dengan metode dan tabel penghitungan kala itu sangat membuang waktu. Dan akibat tidak efisien, banyak biaya yang harus terbuang dalam banyak hal.

Bermodalkan semangat tersebut, Babbage merancang sebuah alat yang diharapkan dapat menyelesaikan persoalan matematika melalui mesin pada 1819.

Dinamakan "Difference Engine", Babbage baru berhasil merampungkan alat tersebut tiga tahun kemudian. Alat inilah yang sering disebut sebagai komputer pertama di dunia. Ingin lihat bentuknya? Kira-kira seperti ini:

Inilah penampakan komputer pertama dunia
Inilah penampakan komputer pertama dunia


Meskipun bentuknya jauh dari mesin komputer canggih kita, prinsip kerja mesin diatas ternyata masih sama dengan komputer modern, yakni bertugas melakukan komputasi, alias penghitungan angka.

Konon, berat Difference Engine 0 diketahui mencapai  belasan ribu kilogram dan tingginya melebihi orang dewasa dengan tinggi lebih dari dua meter.

Tidak pakai listrik, mesin ini ternyata dioperasikan menggunakan engkol pegangan yang diputar secara manual untuk menyelesaikan persoalan matematika. Wow, makin penasaran bukan?

Pemerintah Inggris sempat membiayai pengembangan mesin ini pada 1823, dan menginjeksi dana hingga 1.700 Poundsterling agar Charles Babbage dapat memperbaiki di versi selanjutnya.

Akhirnya Babbabe berhasil membuat "Difference Engine 1" baru 10 tahun kemudian dengan kecanggihan lebih dari Difference Engine 0 setelah menghabiskan dana 17.000 Poundsterling.

Alat tersebut diketahui tetap masih memiliki banyak kekurangan dan sayangnya pemerintah Inggris menyetop pembiayaan ke Babbage karena sedang mengalami masa sulit.

Tak pantang menyerah, Babbage tidak berhenti memperbaiki mesinnya dan di tahun 1837 ia merancang mesin bernama Analytical Engine dengan tujuan dapat menghitung persoalan matematika yang jauh lebih kompleks.

Sayangnya, Analytical Engine dan Difference Engine 2 tidak dapat dirampungkan hingga ia tutup usia.

Setelah wafat, pemerintah inggris memuseumkan otak dari ilmuwan pintar ini. Ia wafat di tahun 1971 dan memang pernah mewasiatkan untuk mendonasikan otaknya demi keperluan sains ketika ia sudah meninggal.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah