Network
BERITA SUBANG - Ahli Forensik dr. Sumy Hastry Purwanti menilai kuat dugaan yang menjadi target utama pelaku pembunuhan ibu dan anak adalah Tuti Suhartini (55) bukan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Namun karena anak dari Tuti mendengar suara kegaduhan, akhirnya Amel pun ikut dilenyapkan guna menutup identitas pelaku saat peristiwa itu terjadi di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021.
Hal itu disampaikan dr. Sumy Hastry Purwanti dalam kanal berjudul "Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” seperti di kutip beritasubang.com dari YouTube Denny Darko, Jakarta, Senin 29 November 2021.
Baca Juga: Kuat Dugaan, Ada Penyiksaan Sebelum Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Dokter forensik bergelar Doktor yang bertugas di Mabes Polri ini menilai menduga bahwa pelaku pembunuh Ibu dan Anak yakni Tuti dan Amel diketahui lebih dari satu orang.
“Dari teorinya, pembunuhan berencana itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pengalaman saya kalau lihat jenazah dua atau tiga biasanya pelaku lebih dari satu”, kata dr. Sumy Hastry Purwanti.
Dokter yang kerap disapa Hastry itu memastikan bahwa korban melakukan perlawanan saat peristiwa itu terjadi, karenanya dia menilai kalau pelaku melakukan sendiri hal itu mustahil terjadi. Bahkan kasus pembunuhan di Subang ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana.
“Kalau sendiri kan gak mungkin dia menyelesaikan (pembunuhan) terus membawa-bawa korban kemana kemana gitu (sendirian) minimal membawa korban itu ada yang ngebantu,” ucap dia.
