Demi menyambung hidup mereka turun ke jalan untuk meminta belas kasihan dari para pengguna jalan.
Masitoh perempuan berusia 56 tahun warga Pamanukan, Subang mengatakan, hal itu terpaksa ia lakukan bersama warga lainnya di jalur nasional Jakarta - Jawa Timur tanpa menghiraukan resiko yang dihadapi.
"Banjir (berlangsung) sudah dua minggu. Bantuan juga tidak tiap hari dapat, kadang dapat kadang tidak. Jadi ibu gak bisa cari nafkah. Terpaksa minta-minta," ucap Masitoh.
"Ya kami sih ingin banjir segera hilang," imbuhnya di Pamanukan kepada Berita Subang, Minggu malam Tanggal 21 Februari 2021.
Di waktu yang sama ketika warga di Subang kebanjiran lagi, pada Sabtu, 20 Februari 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berbicara di sebuah rakernas dan webinar nasional dengan tema "Peran Pelabuhan Sebagai Katalisator Pemulihan Perekonomian Setelah Pandemi COVID-19".
Baca Juga: Rumah Emak Sarifah, Korban Banjir di Pagaden, Subang Baru Diperbaiki, Sekarang Sudah Terendam Lagi!
Dalam rakernas tersebut Menhub berharap para pemangku kepentingan pelabuhan laut ikut berperan aktif bersama pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional yang kini terdampak pandemi Covid-19.
Saat investor dan pemerintah berbicara investasi proyek triliunan untuk membangkitkan perekonomian nasional, beberapa warga di kota tuan rumah Pelabuhan Patimban tengah sibuk mengemis demi menyambung hidup. ***