Banjir Susulan di Subang: Empat Desa Terendam Akibat Luapan Sungai Cigadung, Ada Warga Mengungsi ke Flyover

- 21 Februari 2021, 22:50 WIB
Ada warga di Pamanukan nekat mengemis akibat tidak punya uang lagi. Banjir kembali melanda Kecamatan Pamanukan, Subang, akibat derasnya curah hujan beberapa hari kemarin
Ada warga di Pamanukan nekat mengemis akibat tidak punya uang lagi. Banjir kembali melanda Kecamatan Pamanukan, Subang, akibat derasnya curah hujan beberapa hari kemarin /Foto kolase banjir oleh Tim Berita Subang/

BERITA SUBANG - Banjir susulan terjadi lagi di Subang, menjadikan bencana ini hattrick menyusahkan warga terutama yang tinggal di daerah Pantura, atau Pantai Utara di kabupaten ini di tahun 2021.

Menurut pemantauan tim redaksi Berita Subang, empat desa sudah terendam air akibat luapan sungai Cigadung di Subang. Desa tersebut adalah Desa Bongas, Desa Ranca Hilir, Desa Mulya Sari dan Desa Pamanukan Hilir. Keempatnya berada di Kecamatan Pamanukan.

Ketinggian air yang merendam desa itu bervariasi antara 40 centimeter sampai 70 centimeter.

Baca Juga: Saat Subang Banjir Lagi, Menhub Sampaikan Pemangku Kepentingan Pelabuhan Agar Turut Pulihkan Ekonomi

"Kondisi yang paling parah dari empat desa yang terendam itu adalah Desa Mulyasari. Ketinggian air mencapai satu meter lebih," kata Wawan, salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Pamanukan. 

Dari empat desa yang terendam banjir kata Wawan, menurut pengamatan warga disebabkan oleh jebolnya tanggul Cigadung, sehingga air meluap ke permukaan dan membanjiri pemukiman. 

Akibat bencana banjir susulan ini ada warga di empat desa tersebut yang terpaksa mengungsi ke fly over Pamanukan, masjid terdekat atau rumah kerabatnya. 

Baca Juga: Banjir Lagi di Subang, Tanggul Sungai Cilamaya Jebol Desa Cilamaya Hilir, Kecamatan Blanakan Kebanjiran

Seperti diberitakan sebelumnya, Subang menyongsong era baru dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban.

Pemerintah pusat sudah merencanakan agar pelabuhan ini dapat berfungsi menjadi hub kegiatan ekspor impor terkait industri otomotif dari wilayah pabrikan mobil di Karawang, Jawa Barat.

Pelabuhan Patimban pun mengemban tugas cukup penting karena hari ini pelabuhan ini membuktikan diri dapat melayani kapal besar FSRU Jawa Satu yang menyediakan fasilitas penyimpanan dan juga regasifikasi terapung untuk bahan bakar turbin pembangkit listrik. 

Baca Juga: Penyebab Banjir di Subang: Penambangan Liar di Sumedang dan Alih Fungsi Lahan di Garut Ternyata Berkontribusi

Adalah pekerjaan rumah yang tidak mudah untuk memastikan bahwa kabupaten yang menjadi tuan rumah investasi triliunan rupiah dari berbagai mega-proyek dapat memastikan banjir tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Penanganan banjir di Subang mulai menuai kritik, diantaranya dari Ketua HMI Subang Ihsan Nasrudiansyah yang mengatakan tidak ada program jangka menengah, maupun panjang secara terpadu yang dapat dilaksanakan secara kongkrit di kabupaten ini.

Kawasan Pantai Utara Subang, atau Pantura memang langganan banjir tiap tahunnya. Namun, dampak dan magnitude banjir tahun yang menghentak tahun ini begitu besar, melumpuhkan aktivitas warga di kawasan tersebut, yang sejatinya memberikan PAD lebih besar dibanding kawasan Subang lainnya. ***

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah