Puluhan Orang Meninggal Akibat Lonjakan Kasus Covid-19 Klaster Hajatan di Desa Kihiyang - Subang

17 Juni 2021, 23:33 WIB
Menurut Kadis Kesehatan Subang dr. Maxi, lonjakan kasus Covid-19 klaster hajatan (kenduri) di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang membuat warga setempat panik dan ketakutan. Bahkan ada yang tega mengakhiri hidupnya karena depresi akibat kondisi tersebut. /Prokompim Setda Subang/

BERITA SUBANG – Kasus positif Covid-19 klaster hajatan (kenduri) di Desa Kihiyang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang - Jawa Barat semakin meningkat.

Tercatat 107 kasus positif Covid-19, dan 20 puluh di antaranya meninggal dunia sejak Bulan Maret 2021.

Situasi lonjakan kasus Covid-19 klaster hajatan/kenduri tersebut membuat masyarakat Desa Kihiyang semakin panik dan ketakutan.

Bahkan ketika ada warga yang meninggal dan biasanya diumumkan menggunakan pengeras suara mesjid, sekarang di protes warga.

"Itu diakibatkan karena banyak warga di Desa Kihiyang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing masing, mereka merasa ketakutan ketika mendengar ada yang meninggal karena positif Covid-19," ujar Kepala Dinas Kesehatan Subang dr. Maxi, Kamis 17 Juni 2021.

Selain itu, lanjut dr. Maxi, banyak warga di Desa Kihiyang yang tidak mau mengurus keluarganya dan tidak mau menyolatkan saudaranya yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Belasan Nakes Terpapar Covid-19, Puskesmas Legonkulon Subang Tutup Sementara

Bahkan ada seorang warga yang mengahiri hidupnya karena depresi oleh Covid-19.

Dikatakan, Dinas Kesehatan Subang bersama Satgas Covid 19 Subang akan melakukan pendekatan terhadap warga Desa Kihiyang agar tetap tenang dan tidak takut terhadap kematian akibat Covid-19.

Namun demikian mereka diminta agar selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

"Kita akan koordinasi dengan Kementrian Sosial, Kementrian Agama, untuk turun ke Kihiyang guna memulihkan psikis mereka agar masyarakat di Desa Kihiyang menjadi tenang, serta untuk memulihkan sosiologi dan psikologi mereka," pungkas dr. Maxi.***

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler