Network
BERITA SUBANG - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengungkap fakta rekaman CCTV di sekitar TKP tewasnya Brigadir Nopryansah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Seluruhnya ada 20 rekaman video dari 27 titik CCTV sepanjang Magelang, Jawa Tengah, hingga ke Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Taufan Damanik pun mengklaim bahwa kualitas gambar dan suara di video tersebut baik atau clear.
Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Sebut Komnas HAM dan Kompolnas Kerja untuk Polri
Baca Juga: Kamaruddin Minta Polri Cekal 7 Ajudan Pol Ferdy Sambo Kabur ke Luar Negeri
Dalam tayangan CCTV itu terlihat Ferdy Sambo berlari ke rumah dinasnya, sementara istrinya, Putri Candrawati menangis keluar dari dalam.
“Kemudian Irjen Ferdy Sambo masuk ke rumahnya itu jam 15.29 WIB. Jadi gak terlalu lama, 11 menit itu sampailah ibu Putri Chandrawati,” jelas Ahmad Taufan seperti dilihat di YouTube Metrotvnews, Sabtu 30 Juli 2022.
Rombongan istri Irjen Ferdy Sambo menumpang 2 buah mobil, dengan kawalan satu mobil patwal. Dalam rombongan itu, ada juga Bharada E dan Brigadir J serta asisten rumah tangga (ART).
Baca Juga: Praktisi Hukum: Publik Tunggu Kejujuran Putri Candrawati
Selanjutnya, rombongan tiba di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, pukul 15.40 WIB.
Irjen Ferdy Sambo tiba lebih dahulu di rumah pribadinya, karena dari Yogyakarta naik pesawat pukul 15.29 WIB.
Menurut Ahmad Taufan, sekitar 3 menit setelah itu, Putri Candrawati, ajudan, asisten rumah tangga, termasuk Bharada E dan Brigadir J terlihat melakukan PCR atau tes Covid-19 di rumah pribadi tersebut.
Baca Juga: Ungkap Kasus Brigadir J, DPR Ingatkan Komnas HAM Tetap Kerja Sesuai UU
Irjen Ferdy Sambo terlihat tetap berada di kamar, tidak terlihat ikut melakukan PCR bersama istri dan ajudannya.
Usai tes PCR sekitar pukul 16.07 WIB, Putri Candrawati dan rombongan, kecuali asisten rumah tangga, pergi ke rumah dinas di Duren Tiga, yang merupakan tempat kejadian perkara baku tembak atau TKP tewasnya Brigadir J.
Jarak antara rumah pribadi ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambokurang lebih 700 meter. Kira-kira berapa menit kemudian, Irjen Sambo meninggalkan rumah pribadinya.
Baca Juga: Bareskrim Akan Fokus pada Kasus Pelecehan Seksual Isteri Irjen Ferdy Sambo
Bersama ajudan yang mengendarai motor patwal, Irjen Sambo yang menaiki mobil tidak menuju ke rumah dinas. Ferdy Sambo menuju ke arah lain.
“Baru beberapa menit berjalan, kelihatan motor patwal dan mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu (Putri) ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah ini,” ujar Taufan Damanik.
Mobil yang dikendarai Irjen Ferdy Sambo berusaha berbalik arah, begitu juga motor patwal. Hanya saja, karena jalan yang sempit sehingga kesulitan, sehingga Irjen Ferdy Sambo pun berlari menuju ke rumah dinasnya.
Baca Juga: Kamaruddin Ungkap Fakta Terkait Dugaan Persengkongkolan Ajukan Ferdy Sambo
Namun, dia tidak mengingat pukul berapa mobil Irjen Ferdy Sambo dan motor Patwal berhenti serta Irjen Ferdy Sambo berlari ke rumah dinas.
Ahmad Taufan kemudian menjelaskan pada CCTV yang berbeda, Putri Candrawati terlihat menangis dengan didampingi asistennya.
“Tidak beberapa lama, Bu Putri keluar dari rumah dinas, kembali ke rumah pribadi didampingi asisten. Dia tampak menunjukkan wajahnya menangis,” jelas Ahmad Taufan.
“Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV-nya sangat clear, kualitas tinggi,” beber Taufan lagi.
Penjelasan Ahmad Taufan Damanik ini berdasarkan rekaman CCTV milik tetangga Irjen Ferdy Sambo. Setelah itu ada mobil provost, macam-macam sampai ada mobil yang bergerak ke rumah sakit.
Dapatkan berita terkini, informasi terbaru dan kabar terkini dari BeritaSubang.com melalui Google News.
***
