Begini Modus Mafia Tambang di Sumsel hingga Support Dana Pilpres

- 4 Mei 2022, 13:18 WIB
Ilustrasi tambang batu bara Rusia yang ditolak Uni Eropa
Ilustrasi tambang batu bara Rusia yang ditolak Uni Eropa /freepik/user15324492

"Tentunya peran pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk meminimalisir maraknya mafia tambang. Maraknya mafia tambang ini adalah perlawanan terhadap aturan baku dalam mencari keuntungan," ujarnya.

Baca Juga: Kejagung Tahan Alwinsyah Lubis Bekas Bos Antam Bersama 3 Tersangka Korupsi Izin Tambang di Sarolangun Jambi

Menurut Hari, mafia tambang tidak mungkin bisa bergerak bila tidak mendapat beking oknum aparat, birokrasi bahkan politisi. Sehingga sangat perlu kerjasama aparat penegak hukum yaitu Mabes Polri, KPK dan Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas dan memberantas kasus mafia tambang.

Apalagi, kata dia, pemerintah baru saja menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan/atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Bidang Usaha Pertambangan Batu Bara.

"Tentunya PP No 15 Tahun 2022 dapat menjadi acuan aparatur hukum untuk membantu meningkatkan pendapatan negara dari sektor tambang, dimana Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut realisasi penerimaan pajak di sektor pertambangan pada kuartal I/2022 tumbuh 195,4 persen dari periode yang sama tahun lalu," katanya.

Baca Juga: KontraS Diminta Klarifikasi Lantaran Sebut Lord Luhut Dibalik Eksploitasi Tambang Emas di Papua

Kata Hari maraknya mafia tambang muncul maraknya oknum aparat, birokrat dan politisi yang masih mau bermain dan minta upeti dari mafia tambang, bahkan digunakan untuk dana kampanye pemilu.

"Kalau slogan mereka (aparat, birokrat dan politisi) dengan kalimat seperti ini, 'Jangan ada dusta di hadapan merah putih dan Pancasila.' Tentunya mafia tambang tidak marak terjadi seperti di beberapa wilayah," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x