Pelayanan Doa Andi Simon Ditutup, Indonesia Christian Watch: Intoleransi Masih Kuat

- 1 April 2022, 09:28 WIB
Ketua Umum Indonesia Christian Watch (ICW) Joshua Tewuh
Ketua Umum Indonesia Christian Watch (ICW) Joshua Tewuh /kanal YouTube Kalam Kristus

 

BERITA SUBANG - Ketua Umum Indonesia Christian Watch (ICW) Joshua Tewuh menyesalkan penutupan sementara tempat pelayanan Pastor Andi Simon di  Graha YHS yang berlokasi di kawasan Jalan Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Menurut Joshua Tewuh, penutupan tempat pelayanan Andi Simon menunjukkan masih terjadi sikap intoleransi dari sekelompok oknum yang mengatasnamakan lembaga adat dan agama seperti Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Kalimantan Timur.

Padahal, kata Joshua Tewuh, beberapa waktu sebelumnya,   Presiden Jokowi sempat bertandang ke sana sebelum masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang menjadi lokasi dibangunnya ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga: Ketua FKUB Kaltim H Asmuni Ali: Moderasi Beragama Harus Diterapkan Secara Baik

Menurut Joshua Tewuh, sebagai forum komunikasi, seharusnya anggota FKUB Kaltim duduk bersama untuk membicarakan hal-hal yang bersifat toleransi demi eksistensinya agama-agama yang bergabung di dalamnya.

Tokoh-tokoh FKUB Kaltim seharusnya mampu mewakili agama-agama mereka dan mencari solusi kalau timbul persoalan atau permasalahan di sekitar keagamaan.

“Yang terjadi justru sebaliknya,  Forum ini justru menjadi lembaga peradilan khususnya bagi agama minoritas. Ini sangat disesalkan,” kata Joshua Tewuh seperti dikutip dari kanal YouTube Kalam Kristus, Jumat 1 April 2022.

Joshua Tewuh meminta negara harus hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Hal ini karena kehadiran gereja atau tempat peribadatan tidak bisa dihentikan oleh seenaknya oleh lembaga seperti FKUB Kaltim.

Baca Juga: Profil Pastor Andi Simon, Penyembuh Jalanan yang Rendah Hati

“Tidak ada kewenangan apapun dari FKUB Kaltim untuk menghentikan kegiatan peribadatan agama lain. Gereja bukan mainan yang bisa dibuka tutup seenaknya ,” kata Joshua Tewuh.

 Sebagai Ketua Umum Indonesia Christian Watch,  Joshua Tewuh meminta Presiden Jokowi secara langsung atau melalui Kapolri atau menteri agama, turun tangan membantu penyelesaian masalah ini.

Joshua Tewuh juga minta, pemerintah perlu tegas terhadap arogansi oknum-oknum tertentu yang memakai lembaga adat atau keagamaan untuk memberangus agama tertentu di Indonesia.

“Pertanyaan saya, apakah ini lembaga premanisme. Kok arogan banget menutup tempat peribadatan agama lain,” kata Joshua Tewuh.

Baca Juga: Saifuddin Ibrahim Sesalkan Penutupan Tempat Pelayanan Doa Kesembuhan Pastor Andi Simon

Anjing Bisu

Dalam kesempatan itu, Joshua Tewuh juga menyesalkan sikap diam para pendeta anggota FKUB Kaltim.

Joshua Tewuh menilai, sikap diam yang ditunjukkan oleh para pendeta ini, seperti ‘anjing bisu’ yang tidak kau menggonggong untuk mempertahankan haknya.

“Seharusnya mereka (para pendeta) mampu bernegosiasi dan tidak bisa mempertahankan hak orang-orang Kristen di muka bumi Indonesia,” sesal Joshua Tewuh.

Joshua Tewuh berpendapat, setiap orang harus punya sikap, karena negara ini bukan  milik agama atau kalangan tertentu, tapi milik bersama seluruh warga negara Indonesia dengan berbagai latar belakang agama.

Baca Juga: Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran, Bareskrim Tetapkan Saifuddin Ibrahim Jadi Tersangka

Seperti diketahui, atas desakan FKUB Kalimantan Timur, Pastor Andi Simon terpaksa menutup Graha YHS yang berlokasi di kawasan Jalan Martadinata, Kelurahan Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Keputusan itu disampaikan Pastor Andi Simon usai melakukan pertemuan dengan musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) setempat, FKUB Kalimantan Timur serta Bala Pertahanan Adat Asli Kalimantan (Baladika) Balikpapan, Kamis 24 Maret 2022.

Menurut Andi Simon, di Kanal YouTuber Pastor Andi Simon TV penutupan itu dilakukan hingga pelayanan mendapat perizinan untuk melakukan peribadatan atau kegiataan keagamaan di tempat tersebut.

Dalam kesepakatan itu, para pihak juga meminta agar dalam kegiatan pelayanan tersebut, pendeta Andi Simon hanya membatasi kegiatannya untuk kalangan sendiri.

“Sebaiknya, kalau ada orang dari kepercayaan lain ada yang ingin masuk, sejak awal satpam harus melarang,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat seperti dikutip dari kanal YouTube Pastor Andi Simon TV.

Selama ini, Graha YHS Balikpapan selama ini dikenal masyarakat luas tempat Pastor Andi Simon mendoakan orang sakit  secara cuma-cuma.

Hampir setiap hari, tempat ini dikunjungi ratusan orang lintas agaa yang ingin minta dosa kesembuhan. Bahkan tidak sedikit yang datang dari luar Kalimantan.

***

Ikuti berita kami melalui Google News

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x