Dikecam Karena Dukung 'Taliban' Soal Nasib Novel Baswedan dan 75 Pegawai KPK, PGI Beberkan Alasannya

- 30 Mei 2021, 21:11 WIB
Tangkap layar lambang PGI
Tangkap layar lambang PGI /Foto: screenshot web pgi.or.id/

BERITA SUBANG - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengaku mendapat kecaman karena dinilai memberi dukungan terhadap 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan oleh pimpinan lembaga anti rasuah itu yang dilatarbelakangi tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), termasuk Novel Baswedan dkk.

Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacky Manuputty membeberkan kenapa PGI mengambil sikap itu, meski tak bisa memuaskan semua pihak.

"Kita tidak bisa mengambil sikap yang memuaskan semua orang. Sebaliknya kita tak akan pernah mengambil sikap kalau harus memuaskan semua orang," kata Sekum PGI Pdt. Jacky Manuputty dalam keterangannya seperti dilansir dilaman pgi.or.id, Jakarta, Minggu, 30 Mei 2021.

Baca Juga: Curhatan Novel Baswedan dkk Tak Lolos TWK Ketika ke PGI! Gomar Gultom Bakal Bersurat ke Jokowi

Pdt. Jacky menambahkan Sikap PGI untuk menanggapi polemik penonaktifan 75 pegawai KPK terkait konprensi pers pada Jumat, 28 Mei 2021 lalu, diambil dengan kesadaran penuh bahwa sikap PGI ini bisa memunculkan polemik, terutama di kalangan komunitas Kristen.

"Apa yang diduga ternyata benar terjadi. Setelah ‘press conference’ terpublikasi, PGI menerima kecaman dari banyak warga Kristen. Mayoritas kecaman ini mengerucut pada narasi dominan, ‘kadrun’, ‘Taliban’, dan sejenisnya," ucap dia.

Bahkan kata Pdt. Jacky PGI dianggap mendukung kelompok kadrun, serta mencampuri urusan yang bukan menjadi ‘core issue’ gereja.

Baca Juga: Pengamat Nilai Ada Dua Arti di Balik Pernyataan Jokowi Terkait 75 Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK

Meski demikian untuk menangapi kecaman itu, PGI membeberkan enam alasan penjelasan sebagai pertimbangan di balik sikap PGI terhadap nasib 75 pegawai KPK tersebut yang disampaikan Pdt. Jacky Manuputty.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x