Andi Mallarangeng Menyebut KLB Partai Demokrat di Sumut Sebagai Perilaku Kekuasaan Lama, Contohnya Kongres PDI

- 6 Maret 2021, 12:04 WIB
KSP Moeldoko (kiri) yang bersedia jadi Ketum Partai Demokrat versi KLB di Sumut dinilai Andi Mallarangeng (kanan) sebagai perilaku kekuasaan lama.
KSP Moeldoko (kiri) yang bersedia jadi Ketum Partai Demokrat versi KLB di Sumut dinilai Andi Mallarangeng (kanan) sebagai perilaku kekuasaan lama. //Foto kolase Instagram @dr_Moeldoko dan @andi_a_mallarangeng//

 

BERITA SUBANG - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) pada Jumat kemarin (5 Maret 2021) sebagai perilaku kekuasaan lama.

Rupanya penilaian mantan juru bicara kepresidenan zaman SBY itu dikaitkan dengan kesediaan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi KLB yang digelar di The Hill Hotel Sibolangit itu.

"Ini kan perilaku kekuasaan lama," kata Andi Mallarangeng dalam talk show pada akun Youtube Karni Ilyas Club yang diunggah Jumat (5 Maret 2021).

Andi Mallarangeng pun menyindir keras penguasa saat ini dengan mencontohkan peristiwa pada Tahum 1996 yang menimpa Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pimpinan Megawati di masa Presiden Soeharto.

Baca Juga: AHY : Moeldoko Senior yang Tidak Patut Dicontoh

PDI yang dipimpin Megawati saat itu menurutnya diobok-obok pada masa zamannya kekuasaan Orde Baru pada Tahun 1996 melalui kongres PDI di Medan, Sumut yang memilih nama Suryadi sebagai Ketum PDI baru.

Sehingga akibat dari peristiwa tersebut memaksa Megawati harus membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang nota bene kini menjadi partai pendukungnya Presiden Jokowi sebagai penguasa saat ini.

Baca Juga: Lagi! Tersangka SPPD Fiktif Sekretariat DPRD Subang Susul AM, JMA Dijebloskan Kajari Subang ke Penjara Lapas

"Iya zaman dulu sejarah kepartaian di Indonesia sejak mulai Orde Baru itu sejarah intervensi kekuasaan terhadap partai politik. Terakhir itulah yang kongres di Medan, PDI (Partai Demokrasi Indonesia) tahun '96 dimana PDI belum PDIP (PDI Perjuangan) waktu itu.
PDI Suryadi menggusur Ibu Megawati sehingga Ibu Megawati harus membuat partai baru yang namanya PDIP. Tetapi hasilnya kita lihat Pemilu tahun '99 PDIP yang menang. PDI Suryadi malah nggak dapat suara. Nah kira-kira model macam itu yang ingin dilakukan," kata Andi Mallarangeng.

Baca Juga: Buruknya Komunikasi KSOP Kelas II Patimban Pada Masyarakat dan Lingkungan Disesalkan Tokoh Masyarakat Subang

Sebelumnya, sejumlah poin diputuskan KLB versi Deli Serdang termasuk terpilihnya Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat baru Periode 2021-2025 mengungguli perolehan suara untuk Marzuki Alie dimana kedua nama tersebut merupakan calon Ketum Partai Demokrat dalam sidang itu, dan mendemisionerkan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Keputusan dibacakan oleh Jhoni Allen sebagai Pimpinan Sidang KLB.
"Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Jhoni Allen seperti dilansir ANTARA pada Jumat 5 Maret 2021.

Moeldoko yang kemudian dihubungi peserta KLB menyatakan menerima keputusan tersebut, "Saya terima, terimakasih".***

 

Dapatkan berita Subang terkini dengan mengikuti Facebook Fanpage Berita Subang disini.

Editor: Tommy MI Pardede

Sumber: Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x