Buruknya Komunikasi KSOP Kelas II Patimban Pada Masyarakat dan Lingkungan Disesalkan Tokoh Masyarakat Subang

- 5 Maret 2021, 08:55 WIB
Koordinator Formasu Sudi Hartono (baju putih) menyesalkan buruknya komunikasi KSOP Patimban yang menyikapi silaturahmi Formasu dihadapkan dengan barikade petugas keamanan Pelabuhan Patimban pada Rabu 3 Maret 2021
Koordinator Formasu Sudi Hartono (baju putih) menyesalkan buruknya komunikasi KSOP Patimban yang menyikapi silaturahmi Formasu dihadapkan dengan barikade petugas keamanan Pelabuhan Patimban pada Rabu 3 Maret 2021 //Formasu/Hamzah//

BERITA SUBANG - Sikap KSOP Kelas II Patimban yang sempat menolak permohonan audiensi Forum Masyarakat Subang (Formasu) pada Rabu (3 Maret 2021) disesalkan Sudi Hartono, menurutnya itu terjadi karena buruknya komunikasi antara KSOP Patimban dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.


Formasu sempat tertahan di akses road menuju KSOP Patimban meski pada akhirnya audiensi terjadi dan berlangsung di Aula Kecamatan Pusakanagara, Subang.

Menurut Sudi Hartono, Koordinator Formasu sekaligus Ketua Forum Pemekaran Pantura Subang (FP2S) merasa bahwa komunikasi KSOP Patimban dengan lingkungan sekitarnya tidak terjalin baik.

"Ya seperti kejadian yang kemarin itu kan," ungkap Sudi Hartono saat dihubungi Berita Subang, Kamis siang Tanggal 4 Maret 2021.

Baca Juga: KSOP Patimban Tolak Audiensi Formasu! AKP Acep Hasbullah Kendalikan Emosi Warga Subang Pantura Yang Kecewa

Padahal, kata Sudi, sebelumnnya Formasu dengan jelas telah berkirim surat permohonan untuk audiensi terkait bencana banjir di Subang, bukan hendak melakukan aksi demo.

Formasu hendak memberikan update kondisi Subang Pantura yang dilanda banjir besar beberapa minggu lalu dan bahkan hingga saat ini di Desa Patimban pun yang menjadi lokasi Pelabuhan Patimban masih terjadi genangan air merendam lingkungan setempat.

Hal tersebut dikaitkan dengan pertanyaan Formasu seberapa jauh kajian analisa dampak lingkungan atau AMDAL mega proyek Pelabuhan Patimban terkait lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Jabar Bergerak Kabupaten Subang Renovasi Rutilahu, Ketika 'Rumah Layak Salah Satu Ciri Masyarakat Sejahtera'


"Kalaupun misalnya apa yang menjadi aspirasi atau usulan kami terbantahkan ya sah-sah saja. Cuma paling tidak ya terima toh, apalagi nota bene yang datang itu merupakan tokoh-tokoh masyarakat," kata Sudi Hartono.

"Jadi kami kemarin itu hendak berkomunikasi murni untuk kepentingan warga masyarkat Subang Pantura yang berkenaan dengan banjir, terlepas itu ada korelasinya dengan Pelabuhan Patimban ataupun tidak.
Sebab kami juga secara penelitian dan pengkajian tidak bisa menyebutkan itu. Hanya saja kalau kita melihat intensitas banjir rob (naiknya air laut ke daratan) semakin meningkat yang nampaknya terkait dengan kondisi sejumlah muara sungai di laut," terang Sudi Hartono.

Hal itu diungkapnya terkait periode dimulainya pembangunan mega proyek Pelabuhan Patimban tersebut.

Baca Juga: Istri Bupati Subang Yoyoh Sopiah Ruhimat Kunjungi Korban Pelecehan Seksual di Desa Cimayasari dan Wantilan

"Saya pikir ada satu perubahan yang signifikan di dua tahun ini, satu ada pendangkalan yang kedua intensitas rob itu tinggi dan surutnya lama," jelas Sudi Hartono.

"Untuk mencegah banjir terulang banjir makanya kami dorong ayu duduk bersama masyarakat dengan KSOP Patimban dan unsur pemerintahan daerah hingga pusat agar duduk bersama," kata Sudi Hartono.

Ditegaskan Sudi Hartono, "banjir di Subang ini perlu penyelesaian yang komprehensip dari hulu sampai hilir bukan hanya terbatas dengan Pelabuhan Patimban saja sebenarnya."

"Kami bersyukur dengan adanya industrialisasi di Subang, tapi paling tidak ada take and give atau timbal balik bagi Subang baik itu untuk pemerintahan apalagi untuk menyejahterakan masyarakatnya," pungkas Sudi Hartono.***

 

Dapatkan berita Subang terkini dengan mengikuti Facebook Fanpage Berita Subang disini.

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x