Network
BERITA SUBANG - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkopukm) diminta untuk lebih konkret lagi memperhatikan nasib para pelaku usaha Warung Tegal (Warteg) agar bisa mandiri dan mampu menghadapi situasi sesulit apapun termasuk kondisi pandemi Covid-19.
Pernyataan itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto itu saat audiensi dengan Komunitas WarTeg Nusantara (Kowantara) diruang Fraksi PDIP kompleks parlemen Jakarta, Jumat 5 Maret 2021.
Darmadi Durianto menilai, Kemenkopukm selama ini masih terjebak dalam retorika saja dalam melihat persoalan para pelaku jumlahnya mencapai puluhan ribu.
“Kemenkopukm jangan hanya duduk manis dengan mengatakan mereka peduli dengan bikin aplikasi. Aplikasi kalau tidak dibarengi strategi yang memadai maka akan percuma," kata Bendahara Megawati Institute.
Baca Juga: Omzet Terjun Bebas, 20.000 Warteg di Jabodetabek Bakal Gulung Tikar
ukm
Baca Juga: BJB Fasilitasi QRIS untuk Kemudahan UMKM dan BUMDes di Subang Dalam Pengelolaan Usaha
Dan yang paling penting, saran dia, kemenkopukm mesti memberikan pelatihan yang berbasis ramah lingkungan dan kedisiplinan terhadap para pelaku usaha warteg nantinya.
"Kemenkopukm mesti berikan pemahaman soal bagaimana sebuah warung itu menerapkan protokol kebersihan, strategi pemasaran serta kualitas pelayanan. Kemenkopukm sekali lagi mesti memberikan pembekalan hal-hal semacam itu. Jangan menyederhanakan masalah dan jangan hanya bergerak kalau ada anggarannya saja. Gak baik itu," tegasnya.
