Sementara itu, Mukroni selaku Ketua Kowantara meminta agar Pemerintah serius memikirkan nasib para pelaku usaha warteg yang tengah dihadapkan pada bayang-bayang kebangkrutan.
"Kowantara ini terdiri dari 50.000 anggota yang tersebar disejumlah wilayah kota besar seperti Jabodetabek. Dari jumlah tersebut 20% nya sudah gulung tikar pada tahun 2020 lalu. Bahkan bisa jadi akan banyak anggota kami yang terancam bangkrut di tahun 2021 ini," kata dia.
Untuk itu, harap dia, Pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik bagi para pelaku usaha warteg ini.
"Kami tidak muluk-muluk, kami hanya berharap Pemerintah juga bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan membuat program yang efektif dan tepat sasaran yang mana nantinya ada keterlibatan kami didalamnya dalam program-program tersebut," kata Mukroni.***