Analisa BMKG Gempa Susulan di Majene Masih Akan Terjadi, Ini Catatan Sejarahnya

- 15 Januari 2021, 23:43 WIB
BMKG
BMKG /Foto: Tangkap layar BMKG/

Untuk terus meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta agar tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

"Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," dari keterangan BNPB.

Berdasarkan catatan yang dihimpun BMKG, pusat gempa atau episenter gempabumi Majene, Sulbar sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu gelombang tsunami pada 23 Februari 1969, yang pada saat itu berkekuatan magnitudo 6,9 dan pusat gempabumi adalah pada kedalaman 13 kilometer.

BACA Juga: Jokowi Belasungkawa Terhadap Keluarga Korban Gempa 6,2 Magnitudo di Sulawesi Barat

"Gempabumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah mengalami kerusakan," tulis BNPB yang dikutip dari sumber BMKG.

Selain itu dermaga pelabuhan pecah dan timbul gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili.

Selanjutnya, sejarah juga mencatat rentetan peristiwa gempabumi yang mengguncang sekitar wilayah Majene, masing-masing, Gempabumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.

BACA Juga: Operasi Pencarian Korban dan Black Box CVR Sriwijaya Air SJ-182 Diperpanjang 3 Hari

Kemudian gempabumi juga tercatat pernah terjadi pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka, 1.287 rumah rusak di empat desa.

Berikutnya 8 Januari 1984 gempabumi dengan kekuatan magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Mamuju dan mengakibatkan rumah-rumah mengalami kerusakan.***

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x