Sosok Robert Priantono Bonosusatya, Rekam Jejak Mirip Tomy Winata, Dekat dengan Aparat

23 September 2022, 08:52 WIB
Robert Prianto Binosusatya /

BERITA SUBANG - Nama Robert Priantono Bonosusatya mencuat pasca disebut Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa menjadi pihak yang meminjamkan jet pribadi kepada mantan Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

 Hendra bersama rombongan diketahui menggunakan jet berjenis Bomber 900 XP bertolak ke Jambi atas perintah Kadiv Propam Ferdy untuk mengurus kasus kematian Brigadir J.

"Hendra Kurniawan dan rombongan berangkat ke Jambi menggunakan private jet jenis Bomber 900 XP dengan register penerbangan T7 yang teregister di San Marino," kata Sugeng Teguh Santoso dalam tayangan Kompas TV, Kamis 22 September 2022.

Baca Juga: Keterlaluan! Situs Resmi Pemerintah Disusupi Iklan Judi Online, Operator Mastertogel Ditangkap Polisi

Tidak hanya itu, Sugeng juga menyitir keberadaan Robert yang diduga sebagai sosok penting di balik Konsorsium 303 dan Satgassus yang dikepalai mantan kadiv Propam Ferdy Sambo.

Yang menarik, tidak banyak Crazy Rich Indonesia yang umumnya berasal dari kalangan pengusaha, punya jet pribadi. Kalau pun ada, hanya dalam hitungan jari dan namanya pasti dikenal di antero negeri  ini.

Namun Robert Priantono Bonosusatya atau biasa disapa Bong sangat berbeda.

Baca Juga: Inilah Tersangka Operator Situs Judi Online Mastertogel yang Terancam 20 Tahun Penjara

Baca Juga: Bau Busuk Satgasus Hingga Konpirasi 303 Judi Online Terendus Lama, Jalan Gunawarman Ikut Disitir

Tidak banyak informasi mengenai sosok Bong di mesin pencari google. Bahkan, banyak kalangan pengusaha tidak mengenalnya atau pura-pura tidak mengenalnya.

Padahalnya, namanya pernah ada  di sejumlah korporasi milik konglomerat seperti PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) milik Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana alias Mbak Tutut dan PT  Synthesis Karya Pratama, pengembang Plaza Semanggi.

Robert diketahui pemilik Hotel butik The Gunawarman yang berada di jalan Senopati, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Jet Bomber 900 XP Milik Terduga Bos Konsorsium 303 Judi Online, Terdaftar di San Marino

Baca Juga: Jangan Bermimpi Bisa Kaya dari Judi Online, Kasubdit 1 Dittipidsiber Sebut Semua Sudah di Setting

Hotel Butik The Gunawarman milik Robert

Robert juga diketahui punya sejumlah konsesi sawit Kabupaten Tebo serta Batang Hari, Provinsi Jambi, nyaris tidak terekspos media.

Satu-satunya petunjuk yang didapat Beritasubang.com dari seorang pengusaha adalah sosok Robert punya rekam jejak mirip pemilik Artha Graha Group Tomy Winata atau TW.

Robert diketahui berasal dari kalangan pengusaha. Ayahnya, Yohakim Bonosusatya dulunya merupakan pengusaha seangkatan Eka Cipta Wijaya dan Liem Sioe Liong alias Sudono Salim di zaman Pemerintah Presiden Soeharto.

Baca Juga: Bareng Yorrys Raweyai, Robert Priantono Selamatkan Cendrawasih dan Penyu di Papua

Baca Juga: Survei Tunjukkan Masyarakat Skeptis Polri Mampu Ungkap Kasus Brigadir J, Selebihnya Bodo Amat

Hanya saja, kiprah Yohakim Bonosusatya yang diketahui berbisnis pangan dan perkebunan, tidak secemerlang para konglomerat lainnya. Bisnis Yohakim Bonosusatya termasuk biasa-biasa saja. Namanya pun, tidak masuk radar pengusaha sukses Indonesia dikala itu.

Yohakim Bonosusatya diketahui punya 9 orang anak. Robert merupakan satu-satunya anak lelaki. Delapan anaknya merupakan wanita.

Robert Bonosusatya sendiri diketahui punya 4 anak yakni Eliza, Emily, Robby dan Richard. Keeempat anak  Robert Bonosusatya juga dikenal sebagai pengusaha mapan di negeri ini.

Menurut sumber pengusaha yang enggan disebut identitasnya, rekam jejak Robert Bonosusatya di dunia bisnis mirip pengusaha Tomy Winata atau Mohammad Riza Chalid yang pernah tersangkut kasus Petral.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bisa Bebas 120 Hari Kedepan, Begini Caranya

“Ketiga mirip-mirip. Secara aura, mereka sangat dipercaya oleh banyak petinggi di negeri ini serta para konglomerat.”

Robert Bonosusatya diketahui meneruskan bisnis warisannya orang tuanya dalam skala biasanya.

Hanya saja, Robert punya kelebihan yakni kedekatan dengan sejumlah petinggi polisi, salah satunya mantan Kapolda Firman Gani.

Menurut sumber itu, Robert disukai para petinggi di kepolisian karena punya atitude berbeda dengan kebanyakan pengusaha.

”Biasanya, pengusaha yang punya kedekatan dengan petinggi polisi, a doyan pamer kesesama pengusaha, seolah-olah punya bekingan. Robert justru tetap rendah hati,” kata dia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Robert Priantono Bonosusatya, Bos Jalan Tol Hingga Pengusaha Sawit

Karena sikapnya yang baik dan punya komitmen tinggi, ditambah selalu menghindari publikasi, Robert alias Bong sangat dipercaya para petinggi Polisi.

“Selain punya banyak usaha sendiri, nama Robert ada di banyak korporasi raksasa sebagai advisor. Robert sangat dipercaya para konglomerat dan petinggi polisi karena sikapnya yang jelas dan tidak pernah abu-abu dalam membantu kedua pihak.”

“Robert merupakan sosok yang disenangi kalangan polisi karena punya rasa setiawan kawan yang tinggi dan suka membantu,” ungkap sumber itu lagi.

Baca Juga: IPW Sebut Judi Online Bisnis TST, Ga Mungkin Diungkap, Apalagi Berantas

Namun soal, isu konsorsium 303 judi yang diduga dikomandari Bong, narasumber ini mengatakan tidak tahu secara pasti.

Hanya saja, ia menduga-duga rumah di Jalan Gunawarman yang disebut-sebut tempat tongkrongan para pensiunan jenderal Polisi, merupakan salah satu rumah Robert.

“Biasalah, mereka mungkin kongkow bareng Robert disaat pandemi, karena sebagian besar para pensiun jenderal tinggal di sekitar kawasan Kebayoran Baru. Untuk keluar tidak mungkin karena saat itu Jakarta di Lockdown,” kata sumber itu.

Baca Juga: IPW : Tunggangi Sambogate, Ada Kelompok Pesaing Incar Konsorsium 303

Baca Juga: Survei Tunjukkan Masyarakat Tidak Percaya Pernyataan Kapolri Soal Motif Pembunuhan Brigadir J

Robert yang pernah menempuh pendidikan di University of California San Francisco Foundation juga punya kedekatan dengan orang-orang penting di negeri ini.

Bareng politikus senior, Yorrys Raweyai, Robert juga tercatat sebagai co-founder dari Saireri Paradise Foundation (SPF) yang bergerak dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

SPF merupakan organisasi yang menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap keanekaragaman hayati khususnya di Papua.

SPF banyak melibatkan masyarakat, sekolah dan gereja untuk peduli pada satwa langka seperti melestarikan, burung Cendrawasih dan Penyu yang keberadaan makin langka.

Dalam situs resmi SPF juga tercatat nama Hanny Kusumawati sebagai Supervisory Board dan  Nancy Natalia sebagaiThe Foundation's President***

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler