Hari Lahir Pancasila, Paguyuban Panggabean PPOS Diminta Tanamkan Adat Batak dan Budaya Gotong Royong

2 Juni 2022, 02:47 WIB
Musyawarah bersama Paguyuban Panggabean PPOS Jabodetabek /Foto: Edward Panggabean/

BERITA SUBANG - Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2022, paguyuban marga Panggabean yang tergabung dalam Pungguan Pomparan Ompu (Buyut) Sahalana (PPOS) yang berada di Jabodetabek mengukuhkan kepengurusan baru periode 2022-2025 pasca pelonggaran dampak Covid 19.

Penasehat PPOS Jabodetabek DR. HP Panggabean mengatakan kepengurusan periode ini tongak baru bagi generasi Panggabean yang diharapkan dapat berdampak pada tatanan nilai-nilai luhur budaya Batak di Indonesia, ditengah peradaban dunia yang berlandaskan gotong royong sebagai karakter suku-suku bangsa.

"Diharapkan kepengurusan ini momentum bagi kepengurusan PPOS, karena tepat pada peringatan hari lahir Pancasila yang diharapkan dapat memahami nilai-nilai budaya dari para leluhur ditengah peradaban bangsa saat ini," pesan HP Panggabean pada musyawarah bersama pengurus PPOS di Jakarta, Rabu 1 Juni 2022.

Baca Juga: Cerminan Nilai Kebudayaan Moposad dan Moduduran dalam Ideologi Pancasila

Dia menegaskan kepengurusan PPOS yang di dominasi generasi ke 15 dan 16 dari keturunan Ompu Sahalana ini diminta untuk mampu mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ditengah kemajuan teknologi yang tak terbendung ini.

"Membangun peradaban dunia dengan dilandasi nilai-nilai Pancasila, new generation Panggabean diminta tidak meninggalkan identitas bangsa yang berjiwa gotong royong, bahu membahu agar tidak pudar terlebih adat dan istiadat Batak yang harus dipertahankan, demikian juga menjaga moralitas ditengah kecanggihan teknologi," tutur mantan Hakim Agung tersebut.

Sementara Ketua PPOS Periode 2022-2025 Saut J. Parlindungan Panggabean menambahkan ditengah arus globalisasi dan berkembangnya teknologi diharapkan budaya Batak tak pudar ditelan zaman. Sebabnya PPOS Jabodetabek yang dibentuk pada 15 Januari 1978 oleh sesepuh Panggabean keturunan Ompu Sahalana bertujuan untuk mempertahankan nilai-nilai budaya Batak dalam tatanan sosial budaya masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Tekankan Waspadai Rivalitas Antar Ideologi Pada Peringatan Hari Pancasila 1 Juni 2021

"Karenanya PPOS diminta untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya Batak yang berasal dari leluhur, minimal dari keturunan Ompu Sahalana untuk dibagikan ke generasi mileneal di tengah meningkatnya teknologi, itulah makna hari lahir Pancasila bagi kami," ungkap wartawan disalah satu media televisi nasional tersebut.

Dia mengaku memang ditengah arus globalisasi dan berkembangnya teknologi saat ini, PPOS juga diminta untuk membentuk pola pikir yang lebih maju, minilam memperkenalkan adat dan istiadat Batak agar tidak pudar, seperti halnya melalui teknologi sebagai arus informasi sebagai metode kekinian, dengan menjunjung moralitas.

"Jadi untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila ditengah peradaban dunia saat ini hal yang paling mendasar adalah gotong royong, memang ini bukan hal mudah, tapi inilah pekerjaan rumah bagi kami pengurus untuk bisa berbagi kepada generasi saat ini untuk memperkenalkan budaya leluhur kami, dari suku Batak dengan metode kekinian," cetusnya.

Baca Juga: Perkuat Bumikan Pancasila dengan Metode Kekinian, BPIP Jalin Kolaborasi dengan Pangdam V Brawijaya Surabaya

Senada juga disampaikan oleh Merphin Panggabean Ketua PPOS periode 2008-2011, bahwa salah satu kekuatan gotong royong adalah saling bergandengan tangan, bersatu dan tak mudah dipecah belah ditengah peradaban dunia saat ini.

"Tema peringatan hari lahir Pancasila adalah Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia, hal itu sangat tepat bagi generasi PPOS Jabodetabek dengan mempertahankan prinsip gotong royong, meski kecanggihan teknologi saat ini semakin dasyat," singkat Merphin.

Hal sama juga disampaikan oleh Edison Panggabean selaku Ketua Koordinator Wilayah Tangerang, bersatu harus menghapus rasa dengki, agar nilai-nilai budaya dapat dipertahankan dengan saling bergandengan tangan dan bergotong royong.

Sebagai mana diketahui PPOS Jabodetabek adalah paguyuban marga Panggabean Lumban Siagian dari keturunan Buyut (Ompu) Sahalana generasi ke tujuh.

Baca Juga: Irwan Ardi Hasman Ajak Orang Tua Tanamkan Nilai-nilai Pancasila dan UUD 45 ke Kaum Milenial

Saat ini generasi Ompu Sahalana telah tumbuh dan berkembang dari generasi ke 14 sampai 20. Setidaknya ada sekitar kurang lebih seribu Kepala Keluarga Keturunan Ompu Sahalana Panggabean yang berada di Jabodetabek.

Adapun pengurus PPOS Jabodetabek Periode 2022-2025 yakni;

Penasehat:

DR.HP.Panggabean.SH.MH
Harada Panggabean
Merphin Panggabean

Ketua  : Parulian Panggabean.SE
Wakil Ketua I : Rinces Panggabean
Wakil Ketua II : Edward Panggabean

Sekretaris : Bivi Edward Panggabean
Wakil Sekretaris : Arios Hutagalung

Bendahara : Bertha Delima br Panggabean
Wakil Bendahara : Silvia Panggabean/Sitompul

Koordinator Umum : Charles Maison Panggabean

Bidang Adat : Bangun Panggabean, Pahala Panggabean

Bidang Seni & Olah Raga :
Donal Panggabean

Bidang Usaha Dana :
Bonar Panggabean
Jerry Panggabean

Bidang Kerohanian :
Eben Ezer Panggabean

Bidang Hukum Dan Advokasi :
Frans Panggabean
Togap Panggabean.

***

Editor: Edward Panggabean

Tags

Terkini

Terpopuler