BERITA SUBANG - Berikut biografi pendeta Saifuddin Ibrahim, ternyata bukan kali pertama dirinya melakukan penistaan agama. Terakhir, ia malah menantang duel Carok Menkopolhukam Mahfud MD melalui postingan Youtube nya.
Duel carok merupakan sebuah tradisi bertarung asal Madura, Jawa Timur, yang biasanya dilandasi oleh keinginan mempertahankan harga diri. Seperti diketahui, Mahfud MD merupakan asli Madura.
Komentar Pdt Saifuddin Ibrahim tersebut nampaknya memang sengaja memancing emosi pejabat tinggi negara Indonesia tersebut.
Baca Juga: Saifuddin Ibrahim Ingatkan Tentang Bahaya Radikalisme di Indonesia
"Penelitian yang saya lakukan tidak bisa dilawan oleh siapapun. Apalagi oleh Pak Mahfud MD. Berani carok dengan saya, Ayo kita carok. Mati, matilah. Halelluyah, Atau kita main catur berdua. Siapa yang kalah lompat ke jurang. Berani. Tidak ada urusannya Pak Mahfud,” kata Saifudin di akun youtubenya yang terpantau diposting pada Rabu 16 Maret 2022, sekitar pukul 22.00 WIB.
"Bagaimana maksud Mahfud MD menyebut saya ini menista agama hukumannya 6 tahun. Jangankan 6 tahun, matipun saya siap,” kata pendeta yang sering dilabeli netizen murtadin ini.
Mengapa sekarang berulah lagi?
Di tengah kondisi negara yang kurang kondusif, aparat pemerintah hingga pejabat dan anggota kabinet masih dihujat warganya terkait kelangkaan minyak goreng, ditambah lagi memanasnya peta politik, yang dibumbui dengan testing the water terkait perpanjangan masa pemerintahan Presiden Jokowi, Saifuddin Ibrahim tiba-tiba memposting komentar menohok.
Bagaimana tidak? Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas, yang sedang mengatasi publisitas buruk akibat komentarnya, yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing, kini harus menanggung beban tambahan.
Tiba-tiba seseorang yang mengaku pendeta tersebut menyebut nama Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas untuk melakukan hal yang tidak masuk akal, bahkan cenderung menistakan agama.
Ternyata, memang Saifuddin Ibrahim biang kerok terkait penistaan agama. Di tahun 2018 dirinya pernah dipenjara terkait penistaan agama.
Berdasarkan dari deskripsi di kanal Youtubenya, Saifuddin Ibrahim mengklaim mempunyai nama lain yakni Abraham Ben Moses.
Biodata Saifuddin Ibrahim
Dihimpun dari berbagai sumber terkait asal usul Pdt Saifudin Ibrahim, ternyata ia lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965.
Diketahui bahwa ayah Saifuddin adalah guru agama Islam, sementara mertuanya termasuk tokoh agama di Jepara.
Setelah lulus dari SMA di Bima, Saifuddin kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di universitas tersebutlah, terutama di Fakultas Ushuluddin, dirinya mengambil jurusan perbandingan agama.
Setelah menamatkan kuliah, Saifuddin bahkan sempat mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Saifuddin Ibrahim di tahun 1999, mengajar di Pondok Pesantren Al Zaitun yang berlokasi di Haurgeulis, Indramayu.
Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Tidak Kenal Saifuddin Ibrahim
Diketahui, Saifuddin pindah agama dari Islam ke Kristen pada 2006.
Tepat pada tanggal 5 Desember 2017, Saifuddin Ibrahim ditangkap karena penistaan agama.
Kasusnya waktu itu adalah Saifuddin dianggap menghina Nabi Muhammad SAW melalui unggahan di akun Facebook miliknya.
Pengadilan Negeri Tangerang menjatuhkan vonis 4 tahun penjara terhadap Saifuddin Ibrahim pada 2018.
Selang beberapa tahun dirinya keluar dari penjara, Saifuddin kini mengaku berada di Amerika Serikat dan tiba-tiba meminta pemerintah agar menghapus 300 ayat Al-Qur'an.
Banyak yang geram terkait postingan Saifuddin Ibrahim tersebut, bahkan artis lawas Desi Ratnasari meminta aparat penegak hukum menangkap Saifuddin Ibrahim.
Diberitakan sebelumnya, pihak Kepolisian RI sudah meminta kerjasama dengan FBI untuk melacak keberadaan Saifuddin Ibrahim.
Mahfud MD minta akun Youtube Saifuddin Ibrahim ditutup
Komentar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang diprotes Saifuddin adalah karena Mahfud menganggap Saifuddin Ibrahim meresahkan dan postingannya berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.
“Itu bikin gaduh dan bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu, saya minta kepolisian segera menyelidiki itu, dan kalau bisa segera ditutup akunnya karena kabarnya belum ditutup sampai sekarang,” kata Mahfud.
***