Media Asing Sebut Suara Azan di Jakarta Berisik, MUI, Dewan Masjid dan Pemprov DKI Beri Tanggapan

15 Oktober 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi Azan /Ayunda Lintang Pratiwi/PR Cirebon

BERITA SUBANG - Media Intermasional, Agence France-Presse (AFP) menyoroti suara azan yang digemakan masjid di Jakarta

Hal ini tertulis dalam sebuah berita yang berjudul ‘Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan’.

Agence France-Presse (AFP) merupakan sebuah agensi berita internasional yang berpusat di Paris, Prancis.

Dalam laporannya, APP menjelaskan, seorang warga menderita gangguan kecemasan karena terlalu takut untuk komplain. Salah satu narasumber AFP adalah seorang muslimah usia 31 tahun dengan nama samaran Rina.

Baca Juga: Tujuh Jurus Ampuh Agar Punya Anak Laki-laki, dari Posisi Berhubungan Intim hingga Ritual Penjinak Sperma

Rina mengidap gangguan kecemasan (anxiety disorder) tidak bisa tidur, mengalami mual untuk makan, dan takut untuk menyuarakan komplain soal terkait suara azan dari masjid di dekat rumahnya.

Lebih lanjut AFP menuliskan, azan dan masjid adalah dua hal yang dihormati di Indonesia. Negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Mengkritisi azan dan masjid bisa berujung pada tuduhan penistaan agama dengan ancaman 5 tahun penjaraan.

AFP juga menyatakan bahwa jumlah komplain secara daring (online) terkait pengeras suara masjid yang berisik sudah mulai meningkat. Namun kebanyakan anonim karena pelapor khawatir dengan akibat yang ditimbulkan gara-gara komplain seperti itu.

Menanggapi komplain tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, meminta tak mempermasalahkan suara azan, mengingat mayoritas masyarakat Indonesia berpenduduk muslim.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang Belum Terungkap, Pengamat Hukum Sebut Ada Kejanggalan

“Jadi setiap nenek kita, leluhur kita udah ada azan jadi tidak usah dipermasalahkan kalau ada di media asing, jadi segera bisa disampaikan bahwa ini adalah Indonesia yang mayoritas muslim, ya warganya setiap jam salat selalu ada panggilan untuk salat,” kata Riza.

Lebih lanjut, Riza meminta masyarakat saling menghormati antarumat beragama. Dia menuturkan suara azan merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam.

Selain itu, dia juga meyakini para takmir masjid di Jakarta mengerti batasan suara ketika hendak mengumandangkan azan.

Sementara itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mengerahkan tim untuk mengatasi tata suara (sound system) masjid di seluruh Indonesia.

Menurut Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla, setengah dari seluruh masjid di Indonesia punya tata akustik ruangan yang buruk. Sehingga masalah kebisingan menjadi semakin parah.

Baca Juga: Tema Hari Santri Nasional 2021: Santri Siaga Jiwa dan Raga, Ada Kompetisi dan Sayembara Seru Ini, Yuk Cek

“Ada kecenderungan untuk menaikkan suara masjid supaya azan bisa terdengar oleh sebanyak mungkin orang dari jauh karena mereka beranggapan itu adalah tanda kebesaran Islam,” kata koordinator program akustik DMI Azis Muslim.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga merespons sorotan media internasional tentang suara azan di Jakarta itu.

MUI menyatakan seseorang tak bisa tidur tak bisa disimpulkan hanya karena suara azan.

“Jadi menyesalkan jika ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa azan membuat berisik. Lagi pula pihak AFP tidak bisa menyimpulkan seorang susah tidur karena suara berisik dari azan,” kata Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, Kamis 14 Oktober 2021.

Amirsyah juga menjelaskan soal pengaturan speaker seperti yang disampaikan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla.

Pengeras suara masjid diimbau agar didengungkan 10 menit sebelum waktu Subuh.***

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler